Mohon tunggu...
niti negoro57
niti negoro57 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru Ndeso

Seneng ngulik sesuatu yang asing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Layang-layang sebagai Ekspresi Budaya dan Tradisi

16 Oktober 2023   16:30 Diperbarui: 16 Oktober 2023   16:43 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(commons.wikimedia.org)

Di tengah ledakan modernisasi dan teknologi yang terus berubah, terdapat warisan kuno yang masih tertanam kuat dalam kebudayaan manusia dan seni terbang layang-layang. 

Sebuah ekspresi budaya dan tradisi selama berabad-abad, layang-layang lebih dari sekedar mainan itu mencerminkan sejarah, kepercayaan dan kreativitas manusia. 

Tulisan ini akan memandu kita melalui jalur angin menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang seni menerbangkan layang-layang dan mengungkapkan bahwa menerbangkan layang-layang bukan hanya sekedar kegiatan rekreasi tetapi juga merupakan bentuk ekspresi budaya yang mempersatukan generasi.

Sejarah dan asal usul layang-layang 

Layang-layang memiliki sejarah panjang yang melibatkan banyak budaya berbeda di seluruh dunia. Sebagai bentuk seni terbang tertua, layang-layang merupakan bagian integral dari tradisi masyarakat Asia, Afrika, dan Eropa. 

Dari awal penggunaannya dalam upacara keagamaan hingga evolusinya menjadi olahraga dan seni pertunjukan, perjalanan layang-layang menunjukkan evolusi kebudayaan manusia dari waktu ke waktu.

Baca juga : Kesehatan mulai dari dini, Senam sehat di waktu senja


Simbolisme dan kepercayaan di balik layang-layang

Layang-layang sering kali memiliki makna yang dalam dan simbolis di banyak budaya berbeda. Misalnya saja di beberapa masyarakat Asia, layang-layang dianggap sebagai simbol keberuntungan dan harapan. 

Di  tempat lain, mereka digunakan dalam ritual turunnya hujan atau untuk mengusir burung dari ladang pertanian. Pada tulisan ini kita akan mengeksplorasi kekayaan makna dari setiap bentuk dan warna layang-layang.  

Pengaruh layang-layang dalam seni dan sastra

Seni menerbangkan layang-layang telah menginspirasi seniman dan penulis dari berbagai belahan dunia. Dalam seni rupa, layang-layang kerap diabadikan sebagai subjek lukisan atau patung. 

Dalam dunia sastra, ini sering kali menjadi metafora kebebasan, mimpi, dan petualangan. Melalui kata-kata dan gambar, seniman dan penulis membawa kita ke  dunia layang-layang yang penuh warna.

Pentingnya melestarikan dan mengembangkan tradisi terbang layang
Di era globalisasi, tradisi dan budaya kerap terancam oleh arus modernisasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan melestarikan tradisi terbang layang. 

Konservasi bukan hanya tentang melestarikan karya seni yang bernilai tetapi juga tentang mewariskan nilai-nilai, keterampilan dan pengetahuan yang melekat pada karya seni tersebut kepada generasi mendatang.

Dalam perjalanan menemukan seni terbang ini, saya menemukan keindahan budaya dan tradisi manusia. Layang-layang adalah bukti nyata kreativitas manusia yang tak terbatas dan hubungan kita dengan akar sejarah kita yang dalam. 

Saat kita melihat layang-layang terbang tinggi di langit, kita melihat lebih dari sekedar mainan. Kita melihat warisan, iman dan keindahan bersatu dalam satu gerakan. 

Mari kita lestarikan kesenian ini, lindungi sejarahnya dan sampaikan pesan perdamaian dan keindahan yang disampaikannya kepada generasi mendatang. 

Karena di balik setiap cabang seni menerbangkan layang-layang ke angkasa, tersimpan khazanah sejarah, budaya, dan tradisi yang patut kita jaga dengan bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun