ASEAN, sebuah komunitas ekonomi yang terdiri dari sepuluh negara dengan beragam budaya dan latar belakang ekonomi, telah menunjukkan komitmennya untuk membangun integrasi ekonomi yang lebih dalam. Dalam dekade terakhir, dunia telah menyaksikan pertumbuhan pesat teknologi digital yang telah mengubah banyak aspek kehidupan kita. Salah satu langkah strategis dalam upaya ini adalah pengenalan dan penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) Cross-Border. Keberadaan teknologi ini tidak hanya memudahkan transaksi antar-negara, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi regional.
Inisiatif ini tidak hanya menawarkan efisiensi dan kenyamanan, tetapi juga menjadi katalis yang dapat mengakselerasi integrasi ekonomi di antara negara-negara anggota ASEAN. Indonesia, sebagai salah satu pionir dalam inisiatif ini, memiliki kesempatan untuk memimpin ASEAN ke era ekonomi digital yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan makmur. Inilah saatnya kita bersama-sama melangkah maju, memanfaatkan teknologi untuk membangun masa depan ekonomi yang lebih cerah bagi seluruh rakyat ASEAN.
Mengapa QRIS Cross-Border?
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang dampak ekonomi dari QRIS Cross-Border, penting untuk memahami apa itu QRIS dan mengapa inovasi ini begitu penting. QRIS, singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard, adalah standar kode respons cepat yang dikembangkan oleh Bank Indonesia. Varian "Cross-Border" dari teknologi ini memungkinkan transaksi lintas batas di seluruh negara ASEAN dengan mudah dan efisien.
Dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, transaksi lintas batas menjadi kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Namun, hambatan seperti biaya transaksi yang tinggi, proses yang rumit, dan masalah konversi mata uang sering menjadi penghalang. QRIS Cross-Border hadir sebagai solusi untuk tantangan-tantangan tersebut.
Memperkuat Kerjasama Ekonomi di ASEAN
Dengan memiliki sistem pembayaran yang terintegrasi, negara-negara ASEAN memiliki peluang untuk:
- Menyederhanakan Transaksi: Baik itu untuk bisnis besar maupun UMKM, proses transaksi menjadi lebih sederhana, cepat, dan hemat biaya.
- Meningkatkan Volume Perdagangan: Kemudahan transaksi mendorong peningkatan perdagangan antar negara anggota, memperkuat ikatan ekonomi dan meningkatkan PDB regional.
- Mendorong Pariwisata: Wisatawan dari negara anggota lain dapat dengan mudah bertransaksi di negara tujuan, memberikan pengalaman yang lebih mulus dan memacu pertumbuhan sektor pariwisata.
QRIS Cross-Border dan Pemberdayaan UMKM
Pemberdayaan UMKM merupakan salah satu agenda penting ASEAN. Mengingat UMKM merupakan tulang punggung ekonomi di banyak negara anggota, integrasi pembayaran digital seperti QRIS Cross-Border memiliki dampak yang signifikan.
- Akses Pasar yang Lebih Luas: UMKM di Indonesia, misalnya, dapat dengan mudah menjual produknya ke Thailand, Malaysia, atau Singapura, membuka peluang pasar yang jauh lebih besar.
- Operasional yang Lebih Efisien: Dengan mengurangi biaya transaksi dan mempercepat proses pembayaran, UMKM dapat mengalokasikan sumber daya mereka untuk aspek bisnis lain, seperti R&D atau pemasaran.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Meskipun QRIS Cross-Border menawarkan banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi:
- Adopsi Teknologi: Meskipun negara-negara ASEAN secara keseluruhan telah mengadopsi teknologi dengan cepat, masih ada sektor dan daerah tertentu yang kurang familiar dengan pembayaran digital.
- Sinkronisasi Regulasi: Setiap negara memiliki regulasi dan kebijakan sendiri terkait teknologi keuangan. Untuk memastikan kelancaran transaksi lintas batas, diperlukan harmonisasi regulasi antara negara-negara anggota.
Tentu saja, dengan tantangan tersebut datang peluang besar. Negara-negara yang dapat beradaptasi dan mengatasi tantangan ini dengan cepat akan mendapat manfaat yang lebih besar dari integrasi ekonomi yang dipercepat oleh teknologi.
Kesimpulan
Konektivitas tanpa batas melalui QRIS Cross-Border bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi ini dapat mempererat ikatan ekonomi, budaya, dan sosial antar negara di ASEAN. Dengan mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi teknologi ini, negara-negara ASEAN memiliki kesempatan untuk memasuki era baru pertumbuhan ekonomi dan kolaborasi. Indonesia, bersama dengan negara-negara anggota lainnya, berada di garis depan revolusi ini, dengan harapan bahwa konektivitas tanpa batas akan membawa kemakmuran yang lebih besar untuk seluruh rakyat ASEAN. (nz)
QRISnya satu, menangnya banyak!
-Participant of BI Digital Content Competition 2023- Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H