Mohon tunggu...
Nita Ramadhani
Nita Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa,hobi berenang

Perkenalkan nama saya nita ramadhani saya berasal dari kabupaten Bima dusun Sarita desa Punti kec. Soromandi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori empati dari Martin hoffman

20 Januari 2025   23:56 Diperbarui: 20 Januari 2025   23:56 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam konteks ini, empati berfungsi sebagai pengatur perilaku sosial yang penting. Hoffman menunjukkan bahwa individu dengan tingkat empati yang tinggi cenderung lebih peduli terhadap isu-isu sosial dan lebih aktif dalam membantu orang lain.

Martin Hoffman's teori empati adalah salah satu pendekatan penting dalam memahami perkembangan empati pada manusia. Ia mengemukakan bahwa empati adalah kemampuan bawaan manusia yang berkembang melalui beberapa tahap, mulai dari bayi hingga dewasa. Hoffman menjelaskan bahwa empati merupakan hasil interaksi antara faktor biologis (genetik) dan pengalaman sosial. Berikut adalah tahapan dalam teori empati Hoffman:

1. Empati Global (Global Empathy)

Tahap ini terjadi pada bayi (sekitar usia 0-1 tahun).

2. Empati Egocentris (Egocentric Empathy)

Tahap ini muncul pada anak usia 1-2 tahun

3.empati untuk perasaan orang 

Kesimpulan

Teori empati Martin Hoffman memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana empati berkembang dan pengaruhnya terhadap perilaku sosial dan moralitas. Dengan memahami tahapan perkembangan empati dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, kita dapat lebih baik dalam mendidik generasi masa depan untuk menjadi individu yang lebih empatik dan peduli terhadap orang lain.

Empati bukan hanya kemampuan untuk merasakan; ia adalah fondasi dari hubungan sosial yang sehat dan masyarakat yang lebih baik. Dengan mendorong perkembangan empati di kalangan anak-anak dan remaja, kita dapat berharap untuk melihat perubahan positif dalam cara kita berinteraksi satu sama lain di dunia ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun