Hal ini menjadi sebuah pengingat bagi kita semua untuk bisa memutus mata rantai perundungan dimanapun, sehingga hal itu tidak tumbuh subur. Apalagi ketika hal ini ada di lingkungan dunia pendidikan.
Dinamika yang terjadi di jaman ini, sangat memungkinkan perundungan tumbuh subur. Dunia yang mengagung-agungkan jabatan. Kemewahan menjadi tujuan semua orang. Kekayaan menjadi sebuah indikator keberhasilan. Materi menjadi sesuatu yang utama. Orang yang punya kekuasaan diberi privilege khusus. Ketimpangan sosial menjadi 'lukisan' nyata dimana-mana.
Bisa dimengerti anak-anak tadi mendapatkan tindakan semacam itu di sekolah. Lalu, bagaimana seharusnya pihak sekolah menyikapi hal ini? Tentu melihat hal ini dari dua sisi. Perundungan tidak bisa dibiarkan, kemudian anak-anak pun dilatih untuk menjadi pribadi yang gak baperan dan tangguh. Anak-anak dilatih untuk memahami perundungan secara holistik. Anak-anak dilatih untuk bisa berani menyuarakan kebenaran juga.
Semoga kita yang dewasa bisa terus memberikan contoh praktik baik, apapun kita, dan dimanapun kita.
Referensi : satu
2 Februari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI