Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Study Tour: Evaluasi Terus-menerus - Hindarkan Peristiwa Memilukan

17 Mei 2024   09:45 Diperbarui: 17 Mei 2024   09:52 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa rombongan SMK Lingga Kencana saat study tour yang membawa korban tewas 11 orang memberikan pelajaran dan evaluasi untuk kegiatan study tour siswa. Kegiatan yang menyenangkan berujung memilukan dan membawa tangisan.

Study tour siswa menjadi ajang kegiatan tahunan yang kerap diselenggarakan sekolah untuk menutup tahun pembelajaran. "Study" berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yang berarti belajar dan "Tour" yang artinya wisata. Jadi bisa disimpulkan kegiatan pembelajaran yang berkonsep wisata. Dalam konteks ini tentu muatan belajar yang dikemas dalam atmosfer yang menyenangkan dan di luar kelas.

Ada beberapa hal yang bisa dikaji dalam kasus-kasus study tour yang berakhir dengan kepiluan semacam ini. Ada tiga sisi yang bisa dievaluasi. Pertama, evaluasi untuk penyelenggara, yaitu sekolah, kemudian yang kedua, biro perjalanan yang dilibatkan, yang terakhir dari sisi siswa.

Evaluasi untuk Biro Perjalanan yang dilibatkan

1. Safety First

Keselamatan dan keamanan menjadi sebuah titik penting yang tidak bisa ditawar. Kondisi kendaraan dan crew bus/travel menjadi penting untuk diperhatikan. Keselamatan para penumpang menjadi hal penting yang harus diupayakan sedemikian rupa. Kondisi rem, ban, mesin dari kendaraan, dan juga 'organ' kendaraan lain menjadi salah satu yang tidak boleh luput dari pengecekan.

Crew bus/travel juga harus prima. Seringkali saya mendengar pengalaman, supir dalam posisi kecapekan tingkat tinggi dan mengantuk dan seringkali hal ini mengakibatkan tidak fokus berkendara. Supir cadangan juga menjadi solusi bagi hal ini, sehingga beban terbagi.

2. Bukan hanya mengejar murah tapi juga selamat

Persaingan bisnis dari masing-masing biro perjalanan sering menekan harga sehingga lebih murah yang bisa saja mengurangi kualitas dari sarana transportasi yang digunakan. Ini menjadi sebuah hal penting yang harus diingat. Toh, kebanyakan dari sekolah biasanya memberlakukan tabungan yang disiapkan jauh-jauh hari (biaya yang tidak murah tetapi jika disiapkan jauh-jauh hari dengan menabung, akan terasa lebih ringan - berapapun biaya yang akan digunakan).

Evaluasi untuk Sekolah Penyelenggara

1. Menetapkan tujuan study tour yang tepat sasar

Tujuan study tour menjadi penting. Terminologi study-tour juga menarik untuk dikupas. Kata study mendahului tour. Study atau belajar menjadi prioritas. Belajar tidak harus di tempat-tempat yang jauh. Memberikan penekanan ini menjadi penting sebagai acuan menetapkan tujuan study tour.

Pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa tidak harus ditempuh ratusan kilometer dan akhirnya justru menghabiskan energi para peserta study tour. 

2. Anggaran tepat sasar

Anggaran dibuat sedemikian rupa sehingga benar-benar tepat sasar. Lokus untuk transportasi hendaknya benar dialokasikan untuk hal tersebut, sehingga bisa optimal digunakan. Tidak memaksakan sesuatu yang tidak esensial juga. Semisal, demi prestise sekolah, study tour dilakukan di tempat yang jauh dengan dana besar, padahal bisa tujuan study tour tidak harus ke tempat tersebut. Dengan menggunakan dana yang telah dihimpun sekolah, bisa saja tempat study tour dekat tanpa mengurangi tujuan penting dari penyelenggaraan.

Selanjutnya, bukan hal yang rahasia lagi (katanya), ada pihak-pihak tertentu yang diberi upeti sehingga mengurangi pos anggaran. Seharusnya pos anggaran penting tesebut berkaitan dengan transportasi yang kemudian dikurangi, ini justru berbahaya. 

Evaluasi untuk siswa (peserta)

1. Tidak mengejar sensasi dan membahayakan diri sendiri

Saya pernah membaca sebuah berita mengenai kecelakaan  di tempat wisata di mana siswa melakukan study tour.  Berawal dari siswa yang ingin mencari obyek foto yang sensasional, lupa bahwa itu tempat yang berpotensi membahayakan. Hal-hal seperti ini harus diperhatikan dengan seksama agar tidak terulang.

2. Disiplin diri

Keselamatan menjadi prioritas sehingga harus bisa saling menjaga satu sama lain. Disiplin dan patuh terhadap aturan yang telah disepakati bersama, sehingga study tour benar-benar membawa kebaikan bagi semua.

Turut berduka mendalam untuk keluarga korban.

Terima kasih.

Referensi : satu, dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun