"Kak, gak pengen nonton konser? Tadi Tante Elana bilang pada Mama, bahwa Rian ingin dibelikan tiket nonton konser."
"Aku gak suka, Ma. Aku pengen ke tempat Eyang saja. Eyang mau ajak aku belajar nggamel. Eyang pernah bilang wong Jowo ojo ilang Jowone.. Aku aja ngerasa belom kenal negaraku dan tradisinya. Beruntung deh, Ma, aku punya Eyang yang mau ajarin aku kenal budayaku sendiri."
"Memang dengan nonton konser itu, Kakak jadi gak bisa kenal budaya sendiri?"
"Gak gitu juga keles, Ma. Mama tau gak, kalo kita aja gak kenal budaya kita sendiri itu sama aja kita gak kenal asal kita sendiri.."
Ratri memandangi wajah anaknya. Tersenyum. Hari ini menjadi sebuah peneguhan baginya, bahwa mengenalkan tradisi nusantara menjadi sebuah kewajiban. Awalnya Ratri sangat takut jangan-jangan anaknya dibilang ketinggalan jaman. Tapi dengan mendengar kalimat anak lelakinya, dia jadi paham harus seperti apa menyikapi kegalauannya.
Ratri pun akhirnya memutuskan untuk meneruskan tradisi Unggahan dan Udunan yang hampir saja dia lupakan. Sebuah tradisi harmoni yang memelihara persaudaraan...
Catatan :
Tradisi Unggahan dan Udunan, Pasung
Tradisi Unggahan & Udunan : sebuah tradisi yang dilakukan mulai malam Nisfu Syaban hingga H-1 Ramadan, tradisi ini dimulai dengan tradisi bebersih makam leluhur yang kemudian diakhiri dengan kenduri bersama. Tradisi ini merupakan sebuah cara masyarakat untuk saling berkirim makanan ke tetangga dan kerabat.
Pasung : Jenis penganan tradisional yang terbuat dari tepung beras yang dikukus di dalam wadah yang terbuat dari daun pisang.
Referensi : satu