“Maafkan aku..”
“Untuk apa?” Mentari agak terkejut mendengar permintaan maaf dari Ganesha. Rasanya tidak mungkin untuk orang sesongong itu.
“Kejadian mobil tempo hari, hingga akhirnya aku memintamu untuk ikut ambil bagian di Bantir dan kejadian jatuhmu. Aku minta maaf, aku tidak bermaksud untuk apapun, selain ingin dirimu menyaksikan rentetan aktivitas Camp.”
Mentari tidak menanggapi kalimat Ganesha. Tangannya asyik mengutak atik musik di mobil. Terdengar kemudian alunan saksofon Kenny Gorelick, The Moment. Keduanya terdiam entah apa yang sedang mereka berdua pikirkan.
“Tidak ada yang salah, aku senang, dunia baru. Terima kasih. Jatuhku, salahku yang gak hati-hati.” Ucapan Mentari memecah kebisuan keduanya.
“Ciee, terima kasih…” Ganesha mulai ngeledekin Mentari lagi.
***
Sementara itu di kediaman Ibu Rahutami..
“Mbok Tirah, Tiara dan keluarga nanti malam tidak kesini, ini baru ngabari. Katanya Gary ada jamuan makan dengan beberapa koleganya.”
Ibu Rahutami memberi tahu pada Mbok Tirah bahwa malam nanti keluarga Tiara tidak ke rumah. Hari itu Ibu dan Mbok Tirah sudah menyiapkan Rawon, Kakap Asam Manis, dan Bihun Goreng, dan Pisang Goreng Karamel juga baru saja selesai ditata Mbok Tirah di pinggan berwarna coklat muda.
“Lha, ini nanti yang makan siapa?” Mbok Tirah terkekeh menanggapi informasi dari Ibunda dari Mentari, Tiara, dan Elang.