2. Senam mulut
Apa aja yang bisa dilakukan dalam senam mulut ini. Membuka dan menutup mulut, menggembungkan mulut, menjulurkan lidah, menggertakkan gigi, hingga vokalisasi huruf a hingga z, menirukan suara hewan, menjilat, meletakkan lidah di langit-langit mulut, meletakkan tepian lidah ke sisi tengah, dan aktivitas lain.
Apa sih manfaatnya melakukan hal ini?
Sebagai contoh untuk anak-anak yang mengalami kesulitan melafalkan huruf L, menjilat adalah satu upaya latihan untuk berlatih melafalkan huruf L. Menjilat bisa dengan madu yang diletakkan di bibir atas dan meminta anak untuk menjilatnya seraya mengeluarkan suara. Ini sebagai salah satu contoh saja.
3. Meniup sebagai sebuah sarana untuk memperpanjang rentang nafas
Nafas merupakan salah satu komponen dalam keterampilan berbicara, maka salah satu aktivitas yang dilatih untuk mendukung keterampilan berbicara, salah satunya adalah meniup.
Bisa dilakukan tanpa alat atau dengan alat. Contoh meniup peluit, meniup dengan sedotan, lalu game meniup kertas berbentuk hewan, meniup dengan selang infus yang dibedakan panjang dan pendeknya, dan lain sebagainya.
4. Imitasi suara (kata, kalimat)
Imitasi suara adalah stimulasi yang paling mudah dilakukan. Imitasi bisa dilakukan dengan gambar atau dengan benda langsung.
Imitasi suara adalah upaya stimulasi yang paling luas setelah serangkaian latihan oral motor dilakukan, karena imitasi suara ini adalah aktivitas oral motor yang cukup kompleks.
Mengapa cukup kompleks? Karena aktivitas ini sudah menggabungkan modalitas beberapa vokal dan konsonan bahkan kata.