Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

[Telaah ABA-VB ] 4 Fungsi (Tujuan) Perilaku Terkait Area Bahasa pada Anak Penyandang Autisma dan ABK Lainnya

5 November 2022   05:13 Diperbarui: 10 November 2022   04:04 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi artikel / Sumber : Tanoto Foundation via Kompas.com

Perilaku muncul karena mereka ingin meminta sesuatu. Misalnya saja, mereka memunculkan perilaku merengek dengan durasi lama dengan memukulkan tangan ke perut, hal ini dimaksudkan mereka ingin minta makanan karena lapar. Nah, disini bahasa bisa dikaitkan dengan fungsi perilaku yang kedua yaitu menginginkan sesuatu.

3. Menghindari tugas (avoid)

Fungsi perilaku terkait bahasa yang dimunculkan oleh anak dengan autisma dan spektrum berkebutuhan khusus lainnya adalah avoid atau menghindari tugas. 

Misalnya saja, tiba-tiba anak berdiam diri dan ngambeg karena tidak mau makan. Pemicunya misalnya saja tidak suka dengan menu makanan hari itu atau karena masih kenyang. Jadi disini berdiam diri dan ngambeg dipakai untuk menjelaskan fungsi dan tujuan perilakunya tersebut.

4. Spontan atau automatic

Fungsi yang keempat ini memang fungsi perilaku yang spontan (otomatis) atau tidak ada penjelasan, contoh perilaku stimming, hand flapping yang tidak menggambarkan kondisi apapun dari perilaku tersebut. Hal ini merupakan perilaku khas mereka.

Okupasi terapi dan sensori integrasi biasanya dipakai untuk melakukan intervensi pada perilaku ini. Beberapa ahli menyatakan, stimming (self stimuli) ini digunakan sebagai cara menenangkan diri mereka.

Melakukan pengamatan dan melakukan pencatatan secara gradual dan terukur pada setiap proses terapi menjadi penting. Contohnya saja melakukan pencatatan pada kata yang muncul selama beberapa waktu. Kita tentu akan melihat perkembangan di dalam proses tersebut dengan mengetahui catatan-catatan yang kita buat.

Screening, observasi, evaluasi merupakan tugas bersama alias tim. Peran masing-masing sangat memengaruhi keberhasilan intervensi ini. Dokter Anak, Dokter Tumbuh Kembang, Psikiater, Psikolog, terapis perilaku (dalam hal ini behavior analyst), terapis okupasi, terapis wicara, orangtua, dan pihak sekolah harus bekerjasama demi keberhasilan proses intervensi.

Selamat berproses, semoga berguna.

Referensi : satu, dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun