Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

3 Keterampilan Hidup Berikut Penting Dilatih pada Anak Berkebutuhan Khusus Sejak Dini

27 Agustus 2022   13:48 Diperbarui: 27 Agustus 2022   18:10 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memberikan bekal bagi anak-anak kita dengan cukup sehingga mereka bisa menjalani hidup dengan mandiri merupakan hal vital.

Termasuk menyiapkan anak-anak berkebutuhan khusus terkait kemandirian juga merupakan sebuah kemutlakan yang wajib disiapkan oleh orangtua, pendamping anak-anak dengan kebutuhan khusus tersebut.

Hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan sejak dini terkait proses-proses kehidupan mereka?

Keterampilan Toilet Training

Hal ini menjadi sebuah kebutuhan mendasar bagi seorang individu sejak usia dini. Demikian juga halnya dengan anak berkebutuhan khusus. Toilet training menjadi hal paling dasar yang harus disiapkan dan dilatih.

Melatih melepas dan memakai celana, melatih BAK (Buang Air Kecil) dan BAB (Buang Air Besar) dengan mandiri sejak usia mereka kecil juga sangat penting. Hal ini harus dibiasakan sejak dini.

Mungkin terlihat remeh, namun demikian di lapangan, kenyataannya masih sering didapati anak dengan kebutuhan khusus belum terlatih dengan baik mengenai hal ini, sehingga masih harus dibantu oleh orangtua atau pendampingnya.

Kemudian langkah selanjutnya adalah latihan-latihan terkait keterampilan makan dan kebersihan tubuh.

Keterampilan Bantu Diri : Makan & Kebersihan Tubuh

Makan dan mandi merupakan tahapan keterampilan berikutnya yang tak kalah penting.

Melatih makan, mandi, gosok gigi secara mandiri merupakan hal yang penting bagi ABK.

Anak-anak dilatih sedini mungkin untuk makan sesuai jadwal, serta mengikuti tahapan-tahapan makan sedini mungkin (cuci tangan sebelum makan, mengambil nasi atau karbohidrat lainnya, makan menggunakan sendok/garpu, minum, sampai pada mencuci piring).

Tahap kebersihan tubuh pun harus diajarkan dan dilatih sejak anak-anak ini kecil. Mulai dari mengajar dan melatih gosok gigi, mandi (dimana ada tahapan-tahapan tertentu, seperti membasahi tubuh dengan air, menggunakan sabun, hingga mengeringkan tubuh dengan handuk.

Tentu bukan hal mudah melatih mereka tetapi hal ini harus terus diupayakan untuk kemandirian mereka.

Selanjutnya yang penting juga untuk disiapkan adalah pendidikan seksualitas atau terkait dengan persiapan menghadapi masa-masa pubertas.

Pembekalan Masa Pubertas

Menyiapkan remaja berkebutuhan khusus dalam masa-masa persiapan memasuki masa pubertas menjadi sebuah pe er besar bagi orangtua, pendamping, terapis, guru, dan semua pihak yang terlibat.

Saya teringat beberapa waktu silam dalam sebuah pelatihan terapis ABK di Yogyakarta saat itu,  bagaimana seorang ibu kebingungan pada anaknya, yang tengah memasuki masa-masa pubertas. Beberapa saat ditemukan celana dalam dan bra milik sang ibu di kamar anak remajanya tersebut. Saat itu si anak berusia sekitar 13 atau 14 tahun, berjenis kelamin laki-laki.

Ibu tersebut memang kemudian langsung menyadari, bahwa sang remaja tersebut ada di dalam fase pubertas. 

Setiap individu pasti akan mengalami fase pubertas, disadari atau tidak, diinginkan atau tidak. Masa ini menjadi sebuah episode istimewa dalam proses kehidupan seorang individu.

Anak dan remaja berkebutuhan khusus juga menjadi tak luput dari kondisi pubertas ini. Mungkin untuk sebagian orang, hal ini menjadi hal yang biasa saja, tetapi untuk sebagian yang lain, bisa saja ini adalah masalah yang sangat pelik dalam menghadapinya.

Menyiapkan anak dan remaja berkebutuhan khusus menjadi amat penting bagi para orangtua.

Komunikasi & Melatihnya

Komunikasi menjadi kunci penting dalam menjembatani proses menghadapi masa-masa pubertas bagi individu dengan kebutuhan khusus. Komunikasi dengan anak dan remaja berkebutuhan khusus tentu tidak mudah. Bahkan komunikasi dengan mereka bisa jadi merupakan hambatan terbesar antara pendamping atau orangtua dengan mereka.

Fase persiapan menjadi penting. Komunikasi dengan mereka harus disiapkan jauh sebelum fase pubertas menghampiri.

Penting kerjasama dengan terapis atau guru pendamping. Contoh, anak dan remaja putri seharusnya perlu dibekali keterampilan menghadapi masa menstruasi. Melatihnya dengan konsisten dan disiplin menjadi kunci penting.

Menyiapkan dan melatih bagaimana menyikapi datangnya menstruasi juga akan sangat membantu mereka untuk melewati dengan baik masa-masa itu. Melatih menyiapkan pembalut, membersihkan dan mencuci pakaian dalam menjadi rangkaian penting upaya ini.

Melatih mereka mencatat tanggal dan durasi menstruasi juga penting.

Masih banyak keterampilan-keterampilan yang harus dibiasakan dan juga dilatih pada anak-anak berkebutuhan khusus sejak kecil, tetapi tiga hal yang telah dibahas di atas menjadi prioritas penting untuk dilatih pada usia-usia dini.

Kemandirian merupakan tujuan yang akan dicapai terkait pembiasaan dan latihan-latihan terkait life skill tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun