Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Rotasi Makanan sebagai Salah Satu Faktor Pendukung Keberhasilan Proses Terapeutik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

14 Juni 2022   06:30 Diperbarui: 18 Juni 2022   20:49 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak makan| Dok anurakpong via Kompas.com

Sebagai contoh bila kandungan merkuri, zinc (seng), besi (ferum), potasium ditemukan terlalu banyak, maka akan disusun menu yang menyeimbangkan agar kandungan unsur-unsur tersebut menjadi seimbang dan memberikan efek baik kepada proses metabolisme tubuh mereka. 

Saat itu laboratorium uji tes rambut hanya ada di Amerika Serikat dan Singapura. Saya ingat betul harga 500 dolar US termasuk jasa pengiriman hasil. Bukan harga yang murah dan terjangkau untuk semua kalangan di tahun-tahun itu

Pengalaman-pengalaman tersebut tidak bisa dibilang pengalaman mudah. Orangtua tentu harus terus didampingi. Mereka butuh support system yang memadai. 

Air mata, rasa rendah diri, rasa putus asa dan berbagai hal yang kurang menyenangkan pasti pernah dialami mereka. Menjadi teman seperjalanan mereka adalah hal penting. Orangtua satu dengan orangtua lainnya bisa saling berbagi serta menyemangati, karena mereka memiliki pengalaman yang tentu saja sama.

Kondisi tak mudah ini akan terasa ringan ketika saling bergandeng tangan. Saat itu ada mekanisme kelompok bernama Parents Supporting Group (PSG) yang dibentuk dan juga bertemu secara rutin, dimana orangtua saling berbagi pengalaman, menerima dan memberi masukan. Sungguh, sekali lagi proses panjang yang tidak mudah.

Edukasi mengenai rotasi makanan, diet CFGF, lalu mengetahui alergen pada anak merupakan makanan sehari-hari itu. Perilaku mereka tampak sangat nyata berubah ketika dipicu oleh makanan yang mengandung alergen, terlihat lebih aktif geraknya, melakukan perilaku stereotype seperti menggerakan tangan berulang-ulang (salah satu gejala self stimuli), tinbul perilaku menggigit yang berlebihan , dan sebagainya.

Memang bukan hal mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa. Upaya-upaya semacam ini perlu segera dilakukan untuk semata-mata mendukung proses tumbuh kembang mereka dengan optimal.

Berikut adalah alternatif beberapa bahan makanan pengganti casein dan gluten yang bisa diberikan sesuai dengan kondisi tubuh mereka:

Pengganti Susu Sapi:

1. Susu tepung beras merah

2. Susu kedelai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun