Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 - People Choice Kompasiana Awards 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pentingnya Membekali Self Help Skill bagi Anak Berkebutuhan Khusus

6 April 2022   12:27 Diperbarui: 6 Oktober 2022   09:05 2881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak yang sedang berlatih mencuci piring sendiri | Sumber: Thinkstockphotos via Kompas.com

Self Help Skill atau Keterampilan Bantu Diri adalah bekal yang dapat kita berikan untuk dapat membantu Anak Berkebutuhan Khusus untuk menjalani fase-fase di kehidupan mereka.

Kita sebagai orang tua tentu ingin sekali melihat anak-anak kita memiliki tumbuh kembang yang optimal, baik secara fisik maupun mental.

Kemandirian juga merupakan salah satu acuan utama atau indikator yang penting bagi orang tua, tentunya. Kemandirian anak merupakan tujuan tiap orang tua pada anak-anaknya. 

Kita sebagai orang tua tentu tidak akan ada selalu untuk mereka. Kita sebagai orang tua tidak akan selalu menyertai anak-anak kita. 

Suatu saat kita harus dengan legowo melepas mereka untuk dapat hidup mandiri, hidup terpisah tanpa kita sebagai orang tuanya dan memberikan kepercayaan penuh bahwa mereka bisa mengarungi kehidupan sepenuhnya tanpa kita, orang tuanya. Memberi kepercayaan penuh juga, bahwa mereka dapat hidup di atas kaki mereka sendiri.

Hal ini tentu berlaku juga bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka harus dilatih kemandirian sejak dini, agar mereka bisa menjadi anak-anak yang bisa bertanggung jawab atas dirinya. 

Semua anak, tak terkecuali anak berkebutuhan khusus harus dipersiapkan kemandiriannya sejak usia dini. Kemandirian perlu dipersiapkan? Tentu saja. 

Kemandirian harus dilatih sedemikian rupa sejak dini. Anak berkebutuhan Khusus memerlukan latihan pembiasaan agar terlatih mengerjakan, melakukan sejumlah aktivitas yang membentuk pola kemandirian sejak dini.

Kemandirian merupakan salah satu indikator utama dalam merumuskan program bagi anak berkebutuhan khusus. 

Kemandirian menjadi salah satu pokok bahasan penting dalam setiap evaluasi program anak-anak berkebutuhan khusus. Nah, salah satu program yang penting untuk diajarkan serta juga dilatih pada anak-anak berkebutuhan khusus adalah Activity Daily Living atau Aktivitas Keterampilan Hidup Sehari-hari.

Ada juga yang menyebutnya dengan istilah Keterampilan Bantu Diri atau Self Help Skill. Aktivitas ini begitu penting. Bekal bermanfaat tentunya bagi kemandirian bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Melakukan aktivitas keterampilan hidup sehari-hari seperti mandi, makan, memakai sepatu, memakai pakaian sendiri, menggunakan sepatu dan kaos kaki sendiri, membersihkan remah-remah makanan yang tercecer setelah mereka makan, belajar mempersiapkan rencana-rencana finansial, dan lain-lain perlu dilatih sedini mungkin.

Melatih keterampilan hidup seperti ini tidak kalah penting bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Hal-hal pribadi yang termasuk dalam keterampilan hidup sehari-hari mutlak dikuasai oleh mereka.

Kita sebagai orang tua, pendidik, pendamping terkadang lupa bahwa aspek akademis masih menjadi titik pusat kita dalam mendidik dan membekali anak-anak berkebutuhan khusus dan melupakan keterampilan hidup sehari-hari yang justru sangat dibutuhkan untuk mereka dalam bertahan hidup juga keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan etika.

Saya pernah mengajarkan pada siswa saya mengenai bagaimana mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk dalam sebuah ruangan.

Saya juga pernah mengajarkan pada siswa saya bagaimana cara mengambil makanan dengan etika kesopanan yang berlaku dalam masyarakat.

Bahkan saya pernah mengajarkan pada siswa saya bagaimana cara supaya mereka belajar mengucapkan terima kasih saat mereka mendapatkan pertolongan dari orang lain dan kata maaf, ketika mereka melakukan kesalahan pada orang lain.

Mungkin terlihat remeh saja dan tidak penting, tetapi ternyata keterampilan-keterampilan semacam ini justru harus juga menjadi bagian dari kebiasaan yang harus ditanamkan sejak dini. Mengapa?

Menjadi sangat penting bagi mereka, karena mereka tidak hanya akan hidup bersama keluarga yang senantiasa memahami keberadaan mereka. Mereka kelak juga harus survive di tengah masyarakat yang belum bisa memahami mereka secara utuh. Mereka juga akan belajar bersikap di tengah masyarakat yang heterogen, yang memiliki keberagaman pandangan dan sikap terhadap mereka.

Membiasakan mereka untuk terlatih dalam hal keterampilan hidup sehari-hari akan memudahkan mereka untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang akan bermuara pada sikap mandiri di tengah keluarga dan lingkungan. 

Tentu saja penting berpijak pada tahap perkembangan yang disesuaikan dengan usia mereka. Elizabeth B Hurlock mengemukakan dalam teori Psikologi Perkembangan tahap-tahap perkembangan individu. 

Misalnya untuk usia 5 tahun, dengan kesiapan sensorik dan motoriknya, anak-anak sudah bisa mulai dilatih makan sendiri, menggunakan sepatu atau kaos kaki walaupun dibantu tetapi mereka seharusnya sudah mulai dilatih sedini mungkin, agar terbiasa melakukan aktivitas dengan tidak tergantung orang lain.

Acap kali kita tidak mau repot dan ingin praktis aja, sehingga menggunting aktivitas-aktivitas yang justru memangkas latihan-latihan kemandirian mereka. Misalnya saja, karena gak mau repot membersihkan meja dengan remahan makan mereka, kita terlena untuk terus menyuapi mereka.

Hal lain, misalnya, anak-anak belajar menggunakan kaos kaki sendiri tetapi karena gak mau repot dan ingin cepat selesai, akhirnya dipakaikan, hal ini justru akan memberikan dampak yang kurang baik bagi anak-anak. Hal ini berlaku juga untuk semua anak.

Memanjakan karena kasihan dan tidak tega dengan proses yang harus dijalani dalam mempelajari keterampilan-keterampilan hidup tersebut akan membuat tahapan perkembangan mereka tersendat. 

Tantangan di kemudian hari bukan semakin mudah untuk dihadapi. Membiasakan dan membekali mereka dengan keterampilan hidup (self help skill) menjadi sebuah kemutlakan.

Selamat melatih kemandirian dan memberikan bekal bagi mereka semua, sehingga kelak mereka bisa menjadi pribadi-pribadi mandiri yang tangguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun