Bagaimana kecemasan sudah terlihat sebagai sebuah gejala mental yang berlebihan? Beberapa tanda ini harus diwaspadai :
- timbul gejala fisik seperti gelisah serta gejala psikosomatis lain,
- insomnia,
- curiga berlebihan pada orang lain atau situasi yang tidak memiliki intensi apa-apa terhadap kita.
- tidak berbuat apa-apa, pasrah pada keadaan, dll
Situasi 'genting' seperti saat ini bisa membuat 'imun' jiwa kita rusak, yang pada akhirnya secara simultan bisa memengaruhi kondisi tubuh. Hal ini tentu saja kontraproduktif dengan misi kita mengusir penjajahan Covid19.
Bagaimana untuk tetap tenang dalam situasi yang seperti ini? Bagaimana untuk tidak terintimidasi dengan hal itu? Bagaimana menaklukan situasi dan kondisi dengan mindset kita sehingga kita tidak kalah dengan kondisi lingkungan?
Cara simpelku adalah :
1. Berdoa dan yakin atas kedaulatan Tuhan. Berserah penuh atas otoritasNya pada kehidupan kita. Mendekatkan  diri Tuhan merupakan cara yang paling ampuh mengusir kekhawatiran, ketakutan, kecemasan kita.
2. Mendengarkan, menyanyikan, dan memainkan alat musik serta lagu yang membangkitkan semangat serta optimisme, walau situasi seperti ini.
3. Filter informasi-informasi yang berpotensi mengintimidasi diri untuk takluk pada situasi dan kondisi 'menyeramkan' yang sedang terjadi.
4. Selalu produktif melakukan hal-hal berguna, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Hal ini sebagai reward juga bagi kita, sehingga dopamine-cs senang dekati kita.