Gesekan yang menimbulkan luka yang disebabkan orang terdekat harus juga dimengerti bahwa hal ini bisa diterima dengan akal sehat sehingga kita bisa lebih mampu dan terampil dalam mengantisipasinya. Mengingatkan bahwa semua orang punya kelemahan dan berpotensi melakukan kesalahan. Hal ini bisa membantu kita mengatasi luka yang ditimbulkan oleh mereka yang dekat dengan kita.
3. Rasakan dan hayati sengat luka yang terdalam
Tahap ini pernah saya alami, ketika sengat luka yang paling menyakitkan bisa saya rasakan, mendapatkan luka-luka baru yang derajat sakitnya kurang dari luka sebelumnya justru menambah kekuatan untuk 'sembuh'.
4. Peran pengampunan penting.Â
Kunci yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka adalah mengampuni.
Bukan hanya mengampuni orang lain yang menciptakan luka itu, tetapi juga  diri sendiri, yang buat sebagian kalangan bukan hal mudah, justru tantanganyang paling sulit adalah kemampuan untuk mengampuni diri sendiri. Hal ini banyak membuka tabir alasan keberhasilan penyembuhan terhadap luka batin yang diderita seorang individu.
Jangan menyimpan luka batin terlalu lama karena akan menimbulkan bitterness (kepahitan) yang berpotensi memicu luka baru sehingga hantamannya terhadap fisik, dan mental semakin besar.
Mengampuni memberi kebebasan dan juga kedamaian bagi individu yang melakukannya.
5. Kelola residu luka
Luka tentu akan memberi bekas. Bagaimana mengelolanya agar tidak menjadi bumerang dan berpotensi memberikan luka baru. Jawabannya adalah berbagi!
Membagikan kisah, pengalaman, membagikan sesuatu yang bisa mencegah luka itu terjadi kepada orang lain akan membantu kita untuk cepat sembuh dari luka.