Kondisi lingkungan kerja toksik bisa menpengaruhi kesehatan mental karyawan. Apabila dalam lingkungan pekerjaan kita sudah beratmosfer toksik, berhati-hatilah untuk menjaga kewarasan mental Anda.
Lingkungan kerja yang memaksakan kehendak, otoriter, figur pemimpin yang kurang mengayomi, lebih banyak menuntut tanpa memberi apresiasi, lingkungan kerja yang marak dengan asumsi-asumsi pribadi dan pemikiran negatif cenderung memberikan sumbangan yang kurang baik pada kesehatan mental karyawan.
Salah satu kesehatan mental karyawan yabg bisa muncul karena lingkungan kerja yang toksik adalah mental block.
Tonny Robbins menjelaskan bahwa mental block adalah situasi dan kondisi dalam diri seseorang yang mengalami penurunan performance kerja, mengalami penurunan kinerja dikarenakan tidak mampu fokus dan berpikir jernih. Dikenal juga dengan kelelahan mental!
Apabila hal ini telah terjadi dalam diri kita tentu hal ini sangat disayangkan. Karena lingkungan kerja toksis sebenarnya dapat dibenahi. Tidak lain dan tidak bukan harus ada perubahan mental besar-besaran para karyawan di dalamnya.Â
Mindset menjadi fokus perubahan. Bukan hanya karyawan, jajaran direksi pun perlu dievaluasi. Lingkungan kerja saling memberikan pengaruh tentunya.
Saling sikut, mencari aman, hobi bergosip - bergosip tentang sesama rekan kerja, memberikan respon negatif pada prestasi karyawan, dan sebagainya, bila terjadi terus menerus tentu akan menciptakan kelelahan mental yang parah.
Banyak hal bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini, diantaranya :
1. Menenangkan diri
Situasi yang kurang nyaman ini harus tetap disikapi dengan tenang, sehingga kita bisa mencari solusi terbaik. Mengkomunikasikan selalu menjadi jalan terbaik. Bukan dengan anarkis atau mengambil keputusan sepihak.
Jangan takut berbicara apabila hal ini diperlukan untuk menyelamatkan kondisi lingkungan kerja kita.