Kebutuhan tiap anak tidak sama. Anak tumbuh dengan membawa kemampuan alamiah mereka. Teliti dan analisis semua kelebihan dan kelemahan anak kita sehingga hal tersebut akan membantu kita dalam melihat kebutuhan pendidikannya.
Hindari ikut-ikutan teman komunitas atau mungkin 'bisikan ego' kita sebagai orang tua dalam memilihkan sekolah bagi anak-anak kita.
Survey sekolah dan ikuti trial beberapa saat yang biasa dilakukan oleh sebagian sekolah
Kumpulkan informasi mengenai sekolah yang akan kita survey. Lebih baik lakukan pada jam-jam istirahat sekolah, karena pada jam-jam ini, kita bisa melihat kondisi sekolah secara alami.
Saat jam-jam istirahat kita bisa melihat lingkungan sekolah yang sebenarnya, siswanya, gurunya, fasilitas pendukung lainnya.
Jangan lupakan bahwa lingkungan sekolah juga merupakan salah satu faktor pertimbangan yang penting bagi perkembangan anak. Sekolah yang memberikan keamanan lahir, batin, serta jiwa anak, akan cenderung membuat 'betah' belajar. Dukungan lingkungan sekolah sangat membentuk pola belajar anak ke depan.
Sebagai contoh saja, kita juga harus memastikan anak-anak kita terhindar dari bullying, karena masalah ini pun dapat mengganggu stabilitas kepribadian anak-anak kita dalam belajar di sekolah. KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) mencatat dalam kurun 2011 -- 2019, ada 2.473 laporan kasus bullying baik di  lingkungan pendidikan maupun di media sosial.
Saat ini sistem pendidikan nasional di sebagian besar wilayah masih dilakukan sistem pembelajaran jarak jauh.
Sekolah online atau homeschooling juga bisa menjadi sebuah alternatif pendidikan bagi anak-anak kita.
Kembali merujuk pada kebutuhan anak-anak kita akan sekolah. Kejelian dalam menganalisa sangat dibutuhkan, sehingga keputusan yang diambil nantinya akan mendukung sepenuhnya pada perkembangan anak-anak kita.
Semoga bermanfaat.