Tarikan dan hembusan nafas sebagai tanda kasih-Nya,
setiap saat dapat aku alami.
Pendar cahaya lembayung surya dari-Nya,
memberikan geliat hidup sejati.
Sajian lukisan pagi pemberian-Nya,
dengan setia tertangkap dari sepasang bola mata.
Embun dan rintik hujan dari-Nya,
menjadi kesegaran bingkai jiwa.
Kuntum dan kicau sebuah nikmat dari-Nya,
mendendangkan nyanyian kehidupan.
Kepak-kepak sayap kecil,
yang bergurau mesra dari tangkai ke tangkai,
sebuah panorama kejujuran dan keseimbangan,
sebuah cendera mata dari-Nya.
Peluk sapa dari keluarga kiriman-Nya,
menemani tak kenal lelah.
Berkat yang tak terhitung dari-Nya,
mengalir deras memenuhi bejana.
Suka dan duka menjadi warna kasih-Nya,
memurnikan sebuah makna hidup.
Tawa dan tangis berpelukan,
menguatkan dan menghibur.
Fajar menggapai senja,
bergantian menggantikan kepekatan malam.
Semua sungguh baik tercipta,
sebagai cara-Nya mengasihi-ku..
Aku bersyukur..
Salatiga, 14 November 2020.
Puisi untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H