“Ta, dulu koq kamu milih kuliah Psikolog, kenapa?”
“Soalnya mau milih kuliah kedokteran berat di ongkos. Bapak, Ibu kasian masih harus nguliahin dua adik lagi. Psikologi juga terkait dengan dunia kesehatan, kesehatan mental…”
Teringat pada percakapan beberapa belas tahun silam kembali. Beberapa sahabat menanyakan latar belakang mengapa memilih kuliah di fakultas Psikologi.
Ada beberapa yang nyeletuk, “..gak takut ngurusin orang gila, gak ada duitnya juga, lho…”
Pertanyaan itu dulu kubalas, “lha aku aja gila, koq, hehe, makanya mau ngobatin diri sendiri dulu…!”
Banyak cerita menarik dari beberapa teman alumni yang menceritakan latar belakang mengapa mereka memilih ilmu Psyche ini.
Berikut ini ada rangkuman beberapa pendapat yang menjadi latar belakang teman-teman yang akhirnya memilih mendalami dunia psikologi.
Disarankan Masuk Fakultas Psikologi
Beberapa teman mengemukakan alasan yang menarik. Beberapa masuk Fakultas Psikologi karena mengikuti saran dari orang tua, saudara, atau kerabat dekat.
Ikut-ikutan
Alasan ikut-ikutan dikemukakan oleh beberapa rekan yang masih galau sampai pada waktu memilih jurusan perkuliahan saat itu. Keputusan final akhirnya dibuat berdasarkan minat dari kelompok sebayanya atau teman se-gank-nya, bukan karena alasan internal.
Merasa Butuh Sembuh
Ini klasifikasi bagi orang-orang seperti saya. Kami punya prinsip sebelum sehat berobat dulu, hehe.. Sebelum sehat pantang bertemu klien. Alasan yang ini setengah becanda juga, hehe.
Impian Terpendam
Ada juga alasan yang benar-benar ideal. Memang dari awal ada keinginan untuk terjun dan mendalami dunia kejiwaan dengan mengambil jalur pendidikan formal dan memilih Fakultas Psikologi untuk jenjang keprofesian mereka.