Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tabir di Balik Memilih Jurusan Psikologi

15 November 2020   07:30 Diperbarui: 17 November 2020   02:18 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pixabay/Gerd Altmann)

“Ta, dulu koq kamu milih kuliah Psikolog, kenapa?”

“Soalnya mau milih kuliah kedokteran berat di ongkos. Bapak, Ibu kasian masih harus nguliahin dua adik lagi. Psikologi juga terkait dengan dunia kesehatan, kesehatan mental…”

Teringat pada percakapan beberapa belas tahun silam kembali. Beberapa sahabat menanyakan latar belakang mengapa memilih kuliah di fakultas Psikologi.

Ada beberapa yang nyeletuk, “..gak takut ngurusin orang gila, gak ada duitnya juga, lho…”

Pertanyaan itu dulu kubalas, “lha aku aja gila, koq, hehe, makanya mau ngobatin diri sendiri dulu…!”

Banyak cerita menarik dari beberapa teman alumni yang menceritakan latar belakang mengapa mereka memilih ilmu Psyche ini.

Berikut ini ada rangkuman beberapa pendapat yang menjadi latar belakang teman-teman yang akhirnya memilih mendalami dunia psikologi.

Disarankan Masuk Fakultas Psikologi

Beberapa teman mengemukakan alasan yang menarik. Beberapa masuk Fakultas Psikologi karena mengikuti saran dari orang tua, saudara, atau kerabat dekat.

Ikut-ikutan

Alasan ikut-ikutan dikemukakan oleh beberapa rekan yang masih galau sampai pada waktu memilih jurusan perkuliahan saat itu. Keputusan final akhirnya dibuat berdasarkan minat dari kelompok sebayanya atau teman se-gank-nya, bukan karena alasan internal.

Merasa Butuh Sembuh

Ini klasifikasi bagi orang-orang seperti saya. Kami punya prinsip sebelum sehat berobat dulu, hehe.. Sebelum sehat pantang bertemu klien. Alasan yang ini setengah becanda juga, hehe.

Impian Terpendam

Ada juga alasan yang benar-benar ideal. Memang dari awal ada keinginan untuk terjun dan mendalami dunia kejiwaan dengan mengambil jalur pendidikan formal dan memilih Fakultas Psikologi untuk jenjang keprofesian mereka.

Daripada Gak Kuliah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun