Diskusi panjang dengan Rayyan menjadi agenda yang tak terelakkan saat itu. Sebuah tanggung jawab baru akan diemban anak berusia 13 tahun ini.
Sebagai siswa sekaligus Independent Contractor Clipmakers di sebuah perusahaan animasi di Amerika Serikat, bukan hal yang mudah dicapai tentunya. Tak semua anak memiliki kesempatan emas ini.
Rayyan tetap bisa menerima hak-haknya sebagai anak. Aktualisasi diri yang bisa dikembangkannya menjadi sebuah kebutuhan yang bisa terpenuhi dari pekerjaan  barunya ini.
Perlu saya ingatkan, ini adalah sebuah hobi yang membuat Rayyan menikmati hari-harinya. Membuat film-film animasi pendek menjadi hobi yang ditekuninya sejak kecil.
Dalam artikel sebelumnya, saya menjelaskan betapa senangnya Rayyan kecil memproduksi film-film yang dia unggah ke kanal YouTubenya dan berhasil mendapatkan respon yang sangat luar biasa dari orang-orang yang berasal dari berbagai negara di dunia.
Saat ini Rayyan sudah melakukan pekerjaannya dari rumahnya di kota Semarang. Rayyan bertugas untuk membuat klip animasi sesuai materi yang diberikan dari perusahaannya dalam waktu yang fleksibel.
Sistem pembayaran pun dilakukan oleh perusaahaannya dengan membayar Rayyan per klip yang dibuatnya. Durasi satu klip berkisar antara 3-30 detik.
Biasanya Rayyan membutuhkan waktu rata-rata 10 menit untuk menyelesaikan tiap klipnya.
Menurut keterangan dari Ibu Evinna, mama Rayyan, 5 klip dalam satu hari sanggup diselesaikan oleh Rayyan.
Alhasil, Rayyan menggunakan waktu 50 menit per hari untuk menyelesaikan klipnya untuk disetorkan kepada perusahaan tempatnya bernaung sebagai Clipmakers.
Wah Rayyan, Bu Nita bangga....Â