Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nak, Teguran Itu Juga Bentuk Kasih Sayang

9 September 2020   14:00 Diperbarui: 9 September 2020   13:56 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penting sekali untuk memberikan pengertian, bahwa teguran yang dilayangkan untuk siswa-siswa merupakan bentuk dari kasih sayang Guru selaku wakil orang tua di sekolah. Oh ya, menjadi hal yang harus dikedepankan untuk memberi teguran yang humanis sehingga, siswa-siswa kita bisa menerima dengan baik serta meminimalisir kesalahpahaman pada siswa mengenai teguran yang dilakukan.

Saya biasanya, menekankan beberapa alasan, alasan pertama bahwa banyak ragam teguran, ada yang ditegur sekali sudah mau berubah, tetapi ada yang berulang kali ditegur oleh manusia (dalam hal ini Guru atau orang tua) tidak berubah juga dan akhirnya teguran keras datang dari alam sehingga hukuman tak terhindarkan, dan ini yang sering saya tekankan, jangan sampai teguran keras datang, sehingga kita tak punya lagi kesempatan untuk mengubah diri kita dan menjadi sebuah penyesalan sepanjang masa.

Alasan kedua, karena kasih sayang dan tidak mau siswa-siswanya terjerumus dalam hal yang tidak baik maka mekanisme teguran harus dilakukan, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada siswa-siswa.

Alasan ketiga, Guru menerima kondisi siswa apa adanya, sehingga walau mereka melakukan kesalahan kami selaku Guru tetap menyayangi mereka, dan menekankan menjadi teman seperjalanan dalam penjelajahan belajar mereka, sehingga mengingatkan mereka untuk stay on the track menjadi sebuah tugas yang dilandasi kasih sayang.

Referensi : 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun