Apakah mungkin Wayang Kulit dibuat semenarik tayangan film Avenger?
Apakah mungkin Pentas Ketoprak dibuat kekinian sehingga yang menonton seperti perhelatan piala dunia dalam sepakbola?
Bangsa ini bangsa yang sangat beragam kebudayaan. Batik dan kain Ulos setidaknya bisa dikenal oleh generasi muda sebagai sebuah asset budaya yang tak kalah menarik. Kain Lurik, Tenun Ikat dan Songket juga tak kalah mempesonanya dibandingkan dengan produk fashion dari luar negeri.
Memberikan persepsi bahwa budaya Indonesia juga budaya yang tidak kalah menarik dengan gempuran hiburan dari luar negeri.
Membuat generasi muda mencintai budaya memang diperlukan suatu usaha-usaha mendasar.
Mencintai budaya dan kearifan lokal juga keren dan kekinian, lho.
Banyak wisman juga yang tertarik bahkan lebih cinta dengan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki oleh bangsa kita.
Saya pernah membaca sejarah restorasi Meiji di Jepang. Dalam segala kemajuannya, negara ini masih terus mempertahankan nilai-nilai budayanya hingga kini.
Bahkan dalam sebuah ulasan, seorang penulis dari negara barat memberikan pernyataan, “Secara lahiriah Jepang adalah Barat, namun secara batin tetap Jepang”, hal ini saya kutip dari artikel Kompasiana berikut.
Menerima budaya luar bukanlah sesuatu yang salah, apalagi budaya yang kita terima itu baik dan membangun, namun demikian penting juga untuk mempertahankan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki ragam budaya yang bagus dan membanggakan.
Beberapa hal berikut bisa dijadikan ide untuk tetap melestarikan “jati diri” bangsa pada generasi muda kita :