Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Bunga Rampai "Little House On The Prairie", Film Lawas yang Selalu Membekas di Hati

9 Agustus 2020   17:59 Diperbarui: 10 Agustus 2020   00:51 5148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menariknya, Laura dengan segala kecerdikannya bisa membalas Nellie, walaupun hal itu tidak disarankan oleh Pa dan Ma, dan kedua orangtua Laura seringkali memberi evaluasi pada Laura pada saat obrolan makan malam terjadi. 

Uniknya film ini, Anak-anak Ingalls, tidak selalu didikte untuk bersikap menanggapi kejadian-kejadian yang menimpa mereka di sekolah. Anak-anak Ingalls "seolah dipaksa" untuk mengalami sendiri persoalan dengan cara mengatasinya, dan menjadi sebuah pengalaman dan pembelajaran hidup bagi mereka.

Bukan hanya hal itu saja, Willie, sang adik, tak kalah usil, dan sering mengganggu Laura. Sang kakak, Mary selalu tampil menjadi pahlawan bagi Laura di sekolah.

Kisah yang lain, Miss Beadle, dengan nama lengkap Eva Beadle, yang diperankan oleh Charlotte Stewart, menjadi seorang guru yang sangat sabar di sekolah Laura yang hanya 1 kelas. Miss Beadle menangani siswa dengan rentang usia yang beragam, hmmm... bisa dibayangkan kesulitannya.

Guru Laura ini pernah dikisahkan salam satu episodenya, harus rehat karena jatuh dari kereta kuda, sehingga Laura dan kawan-kawannya sempat diajar oleh Caroline Ingalls, yang diminta oleh semacam komite sekolah saat itu untuk menggantikan Miss Beadle sementara waktu. Bukan hal yang mudah ternyata mengajar beragam anak di satu kelas, konflik pun terjadi.Plot bergulir dengan seru.

Pernah juga dikisahkan dalam satu episode yang menarik, Laura dengan kekecewaannya, pergi dari rumahnya alias kabur ke sebuah bukit untuk berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan bisa membangkitkan adiknya yang telah meninggal dunia. Pemahaman Laura, ketika dia pergi ke tempat yang tinggi, Tuhan akan segera menjawab doanya. 

Plot bergulir dengan sangat indah dan penuh filosofi kehidupan berpadu dengan nilai-nilai rohani. Laura begitu sedih, karena dia begitu nakal, dan kerap membuat ayahnya gusar, hal ini yang menjadi kesedihannya, di bukit tersebut Laura bertemu dengan "seorang malaikat" yang menjelma sebagai Jonathan, "sang penolong", dari sana kejadian unik terjadi, sehingga ayahnya bisa menemukan Laura.

Mr. Edwards kerabat yang dekat dengan keluarga Ingalls dengan solidaritas tinggi menemani Charles. Akhir cerita Laura dan Ayahnya berekonsiliasi.

Banyak lagi tema lain yang disajikan dalam film ini. Pesan moral di tiap episode begitu kental dan memberi pelajaran kehidupan, yang menurut saya, masih relevan diterapkan di era disruptive ini.

Beberapa nilai yang bisa dipetik dari film keluarga yang sangat direkomendasikan untuk pembelajaran karakter ini:

1. Komunikasi dan kebersamaan terjalin sangat baik dalam keluarga.
Tentu saja konflik pasti ada dalam sebuah keluarga. Suguhan film ini menyajikan bagaimana konflik itu disikapi sebagai sebuah proses kehidupan yang harus dilewati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun