Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merti Desa, Kami Simpan Dulu Rindu Kami

7 Agustus 2020   06:37 Diperbarui: 7 Agustus 2020   07:02 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gunungan, salah satu tradisi rangkaian Merti Desa/ sumber : Kompas. ID

salah satu momen Merti Desa yang penulis ikuti dengan tema kostum tumbuhan dan alam/ sumber : dokpri (yunita kristanti)
salah satu momen Merti Desa yang penulis ikuti dengan tema kostum tumbuhan dan alam/ sumber : dokpri (yunita kristanti)
Kostum kirab budaya akan mengikuti tema yang diusung. Untuk gunungan tetap menyajikan hasil bumi dan dihias sesuai dengan tema yang diusung.

Saya pernah menjadi bagian dalam tradisi ini. Tradisi Merti Desa biasanya dilakukan seputar bulan Agustus. Tahun 2020 ini mungkin akan sepi dari kegiatan “fenomenal” ini.

Dampak korona yang belum juga berakhir episodenya ditengarai sebagai satu alasan kuat, absennya Merti Desa kali ini.

Merti Desa merupakan acara pengumpulan massa yang sangat besar jumlahnya, tentu hal ini tidak seiring dengan  skenario pencegahan korona yang mengutamakan pembatasan. Yang kangen dengan acara ini, sabar dulu ya.

Merti Desa dan Kirab Budaya yang mengiringi termasuk usaha nguri-uri budaya bangsa.

Banyak nilai yang terselip dalam acara Merti Desa yang menarik ini. Budaya asli bangsa Indonesia, tercermin dari kegiatan ini.

Banyak yang rindu dengan acara ini, sebab nilai yang disemai sungguh banyak.

Nilai positif yang ditebar oleh acara Merti Desa atau Merti Dusun berikut Kirab Budaya yang melegenda itu :

Kental dengan nilai gotong-royong.

Persiapan kostum, gunungan akan melibatkan warga sekitar (tiap RT), pada momen ini seluruh warga akan terlibat. Peserta kirab budaya akan bersiap untuk “dipermak”, ada juga bagian konsumsi yang akan merepotkan diri untuk urusan logistik seperti minuman dan makanan yang akan dimakan oleh warga secara bersama-sama.

Anggaran untuk melaksanakan acara ini ditanggung oleh seluruh warga. Benar-benar gotong-royong, bukan?

791a5e7a-7ea9-42e0-b03f-4d3c81be255c-5f2c93f7097f36018d1bebb3.jpg
791a5e7a-7ea9-42e0-b03f-4d3c81be255c-5f2c93f7097f36018d1bebb3.jpg
salah satu tangkapan gambar dari Instagram penulis terkait anak-anak dari komplek perumahan kami yang menjadi peserta kirab budaya

Kental dengan nilai seni budaya khas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun