Provokasi-provokasi yang menghancurkan bangsa akan dilawan dengan semangat kekeluargaan yang terus didengungkan lewat kata, dan aksi-aksi nyata masyarakat kita, berdasar dengan sila yang keempat ini.
Sila kelima, sebagai sila terakhir dari Pancasila. Dilambangkan dengan padi dan kapas, yang menghidupi kalimat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sepakat dan setuju dengan ungkapan: adil belum tentu sama.
Adanya informasi terkait penanganan Covid- 19, mengenai "kurang lancarnya" bantuan sosial yang diberikan pemerintah kepada masyarakat, menjadi sebuah teguran, guna perbaikan-perbaikan yang dilakukan institusi-institusi yang menyalurkan bantuan sosial untuk warga, sehingga keadilan yang menyejahterakan warga negara Indonesia menjadi tujuan yang bukan hanya angan-angan belaka.
Saya sangat yakin, dan masih tetap yakin, serta terus akan yakin dengan Pancasila dan butir-butir nilai pengamalannya. Pancasila merupakan sebuah ideologi dan dasar negara yang paling pas dan cucok, untuk dijadikan landasan bagi negara yang besar ini.
Pancasila merupakan “sosok” toleran, pemersatu yang humanis, pengayom yang berkeadilan. Pancasila menjadi nafas hidup bangsa, Pancasila menjadi wajah dan karakter yang terus akan dilestarikan, sehingga cita-cita bangsa yang adil dan makmur serta tujuan bangsa dapat terealisasi.
Terkhusus, saat pandemi yang masih belum usai ini. Pancasila merupakan sebuah tameng, benteng perlindungan yang kokoh, bagi rakyatnya.
Jayalah selalu Indonesiaku. Selamat Hari Lahirnya Pancasila 2020.
Cepatlah pulih Ibu Pertiwi,
Indonesia bisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H