Relasi anak dan gawai (selanjutnya menggunakan kata gawai untuk menyebut gadget) bukan pemandangan aneh untuk era saat ini. Bukti nyata di depan mata, mereka berkali-kali lebih piawai menggunakan gawai dibandingkan dengan orang tuanya.
Menyoal relasi anak dan gawai di saat pandemi seperti ini, perlu bijak menyikapinya. Tetap bisa gadget-friendly, tetapi tak sampai adiksi.
Dalam sebuah artikel saya sebelumnya, dicontohkan disana, karya-karya menakjubkan dapat terlahir dari gawai anak kita.
Baca juga :Â
Gawai, bisa menjadi sahabat anak untuk mengembangkan potensi melalui hobinya. Seorang anak yang memiliki kemampuan menggambar, membuat desain, suka dengan imajinasi dan membuat cerita, gemar bermain coding, suka menulis, bisa melatihnya dengan gawai, sehingga ragam hobi tersebut bisa berkembang, dan akhirnya dapat memaksimalkan potensi yang mereka miliki.
Mengenalkan gawai dan manfaatnya, memberinya edukasi bijak menggunakan gawai, melatih anak untuk bijak menggunakan gawai, memberi pengetahuan dan melatih terkait pengaturan waktu menggunakan gawai, memberi wawasan juga mengenai bahaya gawai, merupakan satu rangkaian wajib yang harus dilakukan sejak dini pada anak.
Jika mental anak, wawasan anak mengenai penggunaan gawai telah siap, niscaya, anak-anak kita bisa "berdamai" dengan gawai, yang bisa saja, gawai tersebut, akan mungkin menjadi alat vital yang kelak dibutuhkan untuk memulai sebuah peradaban baru di masa depan mereka.
Mempersiapkannya merupakan upaya untuk menghindari kegagapan teknologi, sehingga mereka bisa menjalankan masa depan dengan lebih optimal kelak.
Potensi tetap bisa diasah melalui hobi yang dilakukan via gawai. Menggunakan waktu luang untuk menekuni hobi via gawai tidak salah. Hanya di waktu luang, bukan menggunakan keseluruhan waktu mereka untuk hobi.
Penggunaan waktu untuk menekuni hobi menjadi salah satu faktor penting yang harus digarisbawahi disini. Bijak mengatur waktu.
Tentu saja jangan sampai kita terlena dengan sisi positif yang ditawarkan gawai dalam mengembangkan potensi melalui hobi yang didukung oleh peran-serta gawai.Â