Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Refleksi "Peti Mati"

23 Mei 2020   07:53 Diperbarui: 23 Mei 2020   07:49 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dia sering membantu keluarga saya, mengapa orang sebaik dia pergi dengan cepat?"

"Dia tidak pernah menolak sekalipun, saat saya minta pertolongan darinya, saya sangat kehilangan dia?"

Atau...

"Saya masih menyimpan kesal padanya, dia selalu berbuat iseng dan mengganggu saya, saya menyesal, tidak membereskan masalah ini sebelum dia pergi meninggalkan dunia.."

"Dia sering sakiti hati saya..."

Atau bahkan, sedikit sekali orang yang datang menghadiri prosesi pemakaman kita.

Kira-kira demikian prolog yang menyertai refleksi hari itu.

Setelah refleksi selesai, saya terbiasa, meminta siswa dan siswi saya menulis dalam Living Book mereka, evaluasi apa yang bisa didapatkan dari refleksi "peti mati" yang baru saja dilakukan.

Begitu banyak coretan, mulai dari ingin memperbaiki hubungan persahabatan dengan teman, sampai rencana untuk memperbaki perilaku kepada orang tua dan guru, sekaligus menjaga sikap kepada saudara, baik kakak maupun adik.

Ada juga tulisan evaluasi yang mengungkapkan betapa ingin menjadi lebih berguna bagi orang lain, menjadi manfaat untuk orang lain.

Hal ini pun menjadi sebuah refleksi berulang kali bagi saya pribadi. Terlebih ketika, menghadiri sebuah prosesi pemakaman, saat momen melihat jenazah terakhir kali, saya sering mengingatkan diri dan melakukan self talk, "Ingat, Nita, suatu saat, giliran kamu yang tertidur disana..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun