Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tips Cegah Mengumpat Kasar dalam Kelas Karakter di Sekolah Kami

28 April 2020   12:50 Diperbarui: 29 April 2020   16:12 1685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke Kelas Karakter saat itu, saya memberikan tips menarik bahkan cenderung lucu, yang mungkin akan berujung mencairnya suasana tegang karena berselisih pendapat. Apa sajakah hal itu? Mari yuk, kita simak bersama di bawah ini:

Ilustrasi diolah dari Incollage/ Sumber : Freepik.com
Ilustrasi diolah dari Incollage/ Sumber : Freepik.com

Mengganti kata-kata umpatan, dengan kata-kata yang lebih positif:

Nama Bunga atau Buah

Misalnya saja, ketika siswa ingin mengumpat dengan menggunakan kata-kata kotor, kata-kata tersebut diganti dengan nama-nama berikut, contoh:

"Ah kamu, Dandellion!"
"Dasar kamu, Anggrek!"
"Jangan gitu, Manggis!"
"Kamu menjengkelkan, Kiwi!"

Tak menunggu lama, siswa-siswa di kelas langsung tertawa, dan menimpali, "gak jadi marah, Miss, kalo gitu, malah jadi lucu.."

Nama Makanan Enak

Misalnya saja, ketika siswa ingin mengumpat dengan menggunakan kata-kata kotor lagi, kata-kata tersebut diganti dengan nama-nama berikut, contoh:

"Ah kamu, Kelepon!"
"Dasar kamu, Mie Goreng Ayam!"
"Jangan nyebelin, Pie Apel!"
"Kamu menjengkelkan, Roti Kismis!"

Siswa-siswa saya, langsung tertawa tergelak kembali, sambil berujar, "Waah itu malah mbikin ngekek, Miss, malah, gak jadi marah!"

Saya menimpali, memang itu tujuannya, supaya bisa mendinginkan orang-orang yang sedang bersitegang. Saya menyarankan kepada mereka untuk memulai hal itu pelan-pelan, dan menjadikannya sebuah habit yang baru.

Setidaknya menggantikan kosakata -kosakata bad words dengan kosakata baru yang lebih bernilai positif dan lebih bisa diterima oleh orang yang mendengarkannya.

Memang bukan hal yang mudah untuk melakukan modifikasi perilaku, terutama untuk remaja, di mana emosi mereka dominan dipengaruhi amygdala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun