Kembali ke Kelas Karakter saat itu, saya memberikan tips menarik bahkan cenderung lucu, yang mungkin akan berujung mencairnya suasana tegang karena berselisih pendapat. Apa sajakah hal itu? Mari yuk, kita simak bersama di bawah ini:
Mengganti kata-kata umpatan, dengan kata-kata yang lebih positif:
Nama Bunga atau Buah
Misalnya saja, ketika siswa ingin mengumpat dengan menggunakan kata-kata kotor, kata-kata tersebut diganti dengan nama-nama berikut, contoh:
"Ah kamu, Dandellion!"
"Dasar kamu, Anggrek!"
"Jangan gitu, Manggis!"
"Kamu menjengkelkan, Kiwi!"
Tak menunggu lama, siswa-siswa di kelas langsung tertawa, dan menimpali, "gak jadi marah, Miss, kalo gitu, malah jadi lucu.."
Nama Makanan Enak
Misalnya saja, ketika siswa ingin mengumpat dengan menggunakan kata-kata kotor lagi, kata-kata tersebut diganti dengan nama-nama berikut, contoh:
"Ah kamu, Kelepon!"
"Dasar kamu, Mie Goreng Ayam!"
"Jangan nyebelin, Pie Apel!"
"Kamu menjengkelkan, Roti Kismis!"
Siswa-siswa saya, langsung tertawa tergelak kembali, sambil berujar, "Waah itu malah mbikin ngekek, Miss, malah, gak jadi marah!"
Saya menimpali, memang itu tujuannya, supaya bisa mendinginkan orang-orang yang sedang bersitegang. Saya menyarankan kepada mereka untuk memulai hal itu pelan-pelan, dan menjadikannya sebuah habit yang baru.
Setidaknya menggantikan kosakata -kosakata bad words dengan kosakata baru yang lebih bernilai positif dan lebih bisa diterima oleh orang yang mendengarkannya.
Memang bukan hal yang mudah untuk melakukan modifikasi perilaku, terutama untuk remaja, di mana emosi mereka dominan dipengaruhi amygdala.