Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Analogi Croissant dan Tulisan

12 April 2020   06:56 Diperbarui: 12 April 2020   14:06 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Croissant| Sumber: Shutterstock/George Dolgikh

Yang kedua, layaknya croissant yang memiliki layer perpaduan dough dan butter yang memberi kesan lentur tetapi tetap crispy, demikian juga tulisan. 

Ia harus diracik, diproses, dan dibentuk dengan pas sehingga menghasilkan layer yang proporsional, tidak ketebalan atau ketipisan.

Paduan komponen tulisan yang telah mengalami proses 'ulenan' tersebut bisa dirasakan pembaca sebagai tekstur yang berwarna dan tidak monoton, sehingga pengalaman inderawi pribadi pembaca menjadi unsur penting saat mengecap rasa tulisan yang dibuat. 

Ada tingkat-tingkat pemahaman yang dirasakan, sehingga menimbulkan sensasi ingin menggigit dan menikmatinya terus-menerus, sepanjang tau takaran! perlu diingat juga bahwa croissant memiliki kadar lemak jenuh yang tidak rendah, lho. 

Foto Croissant : Diolah dari Unsplash.com/ Kaley Dykstra
Foto Croissant : Diolah dari Unsplash.com/ Kaley Dykstra
Yang ketiga, isi croissant. Walaupun terbalut dough croissant yang sama, tentu saja tulisan juga bisa diisi oleh aneka varian isi dan rasa. Jika kita mau menyajikan paduan gurih dan manisnya croissant, bisa pilih untuk memasukkan coklat dan kismis sebagai isi. 

Tulisan yang dibuat guna memberikan rasa manis, berilah isi yang sesuai sehingga rasa, jiwa, atau roh dalam tulisan bisa dirasakan manis oleh sang pembaca. 

Memberi roh pada tulisan amat penting, sehingga tulisan yang diberikan menjadi ciri khas tulisan yang kita "racik". 

Diksi yang memiliki makna dan kesan menenangkan,"legit" positif, dan memberi sentuhan-sentuhan manis bisa dipilih untuk memperjelas nilai yang akan diberikan pada pembaca. 

Tulisan yang dibuat untuk memberikan semangat, sentilan, atau bahkan kritik bisa menggunakan diksi yang lebih "panas" layaknya lada yang diberikan pada salad salmon sebagai isian. 

Tujuan akan tepat sasar dengan diksi yang menggelorakan semangat perubahan, diksi yang memantik semangat dalam memberi ide-ide baru pada khasanah tulisan kita. Tentunya tulisan jadi lebih nge-soul.

Yang keempat, croissant berbentuk bulan sabit. Berbentuk sabit, bulan yang belum bulat sempurna. Analisis saya, tak akan ada tulisan yang sempurna layaknya bulan purnama, penuh (gak relevan juga nanti sama judul di atas, kalo diganti jadi kue bulan hehe). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun