"aku menjumpai orangtuaku, jadi kufikir sekalian menemuimu"
Jika orang-orang melihat keduanya, perbedaan usia yang jauh itu sebenarnya mereka terlihat seperti paman dengan keponakannya. Andry sudah berumur 35 tahun sementara perempuan yang didepannya baru 23 tahun. Keduanya sudah menikah, perempuan itu Nia baru saja menikah.
"Suamimu mana?"
"Dia di rumahnya, aku sendirian pulang"
"Pasti karena kau ingat ibumu? Dasar manja" Andry gemas ingin mengacak kerudung Nia, seperti yang biasa dia lakukan, Nia menghindar. Tangan andry tergantung di udara
"Ups... aku perempuan yang sudah bersuami bapak"
Angin berhembus mempermainkan anak rambut Andry, ia diam membisu. Andry dilanda kebingungan dengan perasaannya, ia selalu gagal paham kenapa perasaannya belum sepenuhnya pindah dari perempuan di hadapannya itu.
"Kau tau, air laut yang pasang surut?" Nia memulai percakapan yang diam
"astaga Nia, sejak kau belum lahir sudah begitu airnya hahaha"
"Nah, itu maksudku. Sudah kehendak alam seperti itu. Namun, kenapa perasaanmu padaku tak surut-surut?"
"Tuhan sedang menghukumku Nia."