Mohon tunggu...
Nita Ariyantie
Nita Ariyantie Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani Instan

Terlahir di Kalimantan, Besar di Bandung, Sempat singgah di Lampung, Cirebon dan Jakarta, kini menepi di seputar Kawasan Danau Toba

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Diary Petani Instan #5: Pruning, Ajiran, Panen dan Pemupukan Lanjutan

4 Desember 2024   20:55 Diperbarui: 5 Desember 2024   13:19 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi

Sebelum ke topik:

Berhubung ada masukan dari pembaca bahwa katanya menggunakan  frasa Petani Instan sepertinya lebih tepat daripada Petani Amatir dan sepertinya juga setelah dipikir-pikir ada benarnya, maka untuk edisi ke-5 ini dan untuk yang berikutnya akan menggunakan frasa Petani Instan sebagai pengganti Petani Amatir. Dan oleh karena itu juga, untuk edisi yang sebelum-sebelumnya supaya Petani Amatir dibaca sebagai Petani Instan. Demikian, untuk kiranya dapat dimaklumi.

.

Kamis, 24 November 2022

Rencana untuk menyemprot ultradap untuk sisa yang belum selesai kemarin terpaksa harus gagal. Cuaca kurang bersahabat. Sebentar-sebentar hujan, sebentar-sebentar berhenti.

Akibat cuaca yang kurang bersahabat tersebut membuat pelaksanaan pruning untuk Cabe tahap 2 juga terpaksa dihentikan setelah sempat dikerjakan sebanyak 2 bedengan.

Beruntung bahan ajiran sudah berhasil dikumpulkan kemarin sehingga ada yang bisa dikerjakan sambil berteduh yaitu motong-motong atau belah-belah bahannya supaya siap pakai untuk ditancapkan pada setiap batang tanaman cabe yang belum terpasang ajiran.

Beruntung juga ada bantuan dari Adi dan Doli untuk membersihkan rumput-rumput yang sudah mulai tumbuh, mereka membersihkannya dari pukul 3 sampai pukul 5 sore, yang kadang terpaksa juga kadang harus berteduh dulu apabila hujan atau gerimisnya agak lebat.

Yang menyedihkan hari ini adalah ditemukannya sebanyak kurang lebih seratus tanaman yang mengalami overdosis fungisida yang mengakibatkan daun-daunnya rontok terutama pada bagian pucuknya.

Overdosis tersebut kemungkinan  diakibatkan sisa-sisa endapan fungisida yang ada pada tanki yang masih tetap disemprotkan ke tanaman, hal yang bisa dilihat dari bekas-bekas fungisida yang masih menempel pada daun dan batangnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun