Pendahuluan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa Negara menurut undang-undang 1945 yang diatur dalam UU nomor 24 tahun 2009 tentang bahasa. Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional pada tanggal 20 Mei 1908 dan kemudian pada tanggal 28 Oktober 1945 Bahasa Indonesia resmi menjadi Bahasa Persatuan. Berdasarkan keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1945 di Medan, menyatakan bahwa menurut sejarah, Bahasa Indonesia mempunyai akar dari Bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari Bahasa Melayu yang sudah dipergunakan sebagai Bahasa penghubung bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan hampir di seluruh Asia Tenggara.
Pembahasan
Dalam penelitian ini saya meneliti tentang kata baku dan tidak baku yang bertujuan untuk mengetahui penulisan kosakata yang salah. Diantaranya saya memilih 3 kata baku [Kanker, Istigfar, dan Kreativitas]
No
Kata Baku
Tidak Baku
1
Kanker
Kangker
2
Istigfar
Istighfar
3
Kreativitas
Kreatifas
Dari ketiga kata baku tersebut saya membuat masing-masing satu kalimat
No
Kata Baku
Kalimat
1
Kanker
Penyebab terjadinya kanker adalah transformasi genetik pada sel sehingga sel tersebut tumbuh tidak normal
2
Istigfar
Kalimat istigfar merupakan bacaan untuk memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang diperbuat
3
Kreativitas
Tidak semua orang jenius mempunyai kreativitas yang tinggi
Kesimpulan
Bahasa merupakan identitas suatu bangsa. Bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa yang menjadi identitas bangsa Indonesia, sehingga perlu dijaga dan dilestarikan. Menggunakan bahasa baku dalam kehidupan dan percakapan sehari-hari akan turut membantu melestarikan bahasa nasional. Sebab, kita juga turut terus menjaga kaidah bahasa dan penyampaian makna sesuai apa adanya. Tanpa penambahan dan pengurangan yang dapat merusak kemurnian bahasa itu sendiri.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa Unisa Yogyakarta sudah seharusnya kita melestarikan bahasa persatuan kita dan gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah.
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_IndonesiaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H