Mohon tunggu...
Nita AmeliaRamadani
Nita AmeliaRamadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universits Sains Islam Al Mawaddah Warrahmah Kolaka

Suka Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iklan, Gaya Hidup dan Perilaku Ekonomi

8 Desember 2023   21:43 Diperbarui: 8 Desember 2023   22:04 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam jurnal Maria Ulfah, Noor Ellyawati, dan Ratna Fitri Astuti, modernisasi dijelaskan sebagai proses perubahan melalui komunikasi, ekspresi, dan kompensasi. Modernisasi individu perlu ditanggapi dengan serius karena setiap orang mempunyai ciri-ciri psikologis yang unik seperti sikap, kelicikan, dan penerimaan diri. 

Modernisme menawarkan banyak manfaat bagi masyarakat setempat, baik dari segi pemanfaatannya dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Turner menyatakan dalam Muhammad (2013:115) bahwa modernitas tidak selalu menyiratkan gaya hidup yang lebih mewah; di sisi lain, hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada mentalitas tertentu yang mungkin mengalami kesulitan finansial. 

Secara teori, modernitas berhasil jika populasi yang diteliti telah mencapai status kelas menengah; Namun, hal ini tidak serta merta membantu jika populasi yang diteliti belum mencapai status kelas menengah (Tradisional). Salah satu aspek modernitas yang mampu mempengaruhi kehidupan dan konsumsi sehari-hari adalah kebutuhan akan kebutuhan. [1]

 Seperti yang diungkapkan Nunung Nurastuti Utami, perubahan gaya hidup yang terjadi pada masa remaja antara lain pergeseran ke arah pembuatan barang dalam skala yang lebih besar, bias non-gkrong, dan penggunaan bahasa yang lebih formal. 

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah proses mengubah suatu bangsa menjadi tabungan non-tradisional yang lebih menguntungkan. Dengan kata lain, ini bukan sekadar diskusi serius tentang cara membuat menu; guru matematika setempat juga mengalami perubahan. 

Kehidupan sehari-hari selalu dipengaruhi secara negatif oleh metode yang digunakan untuk berpartisipasi dalam peristiwa terkini dan mempelajari topik baru. Beberapa siswa menyatakan bahwa sebenarnya yang ingin mereka sampaikan adalah mereka membutuhkan waktu untuk berkonsentrasi pada studinya tanpa harus khawatir dengan masa depan. Selain fashion, pelajar juga sering ingin mengunjungi lokasi lain untuk melakukan aktivitas seperti bermain video game.\.[2]

Berdasarkan jurnal Rosyidah Rahmaniah, Vitria Puri Rahayub, Mustanginc, Ritma Ratri Candra Dewid, dan Ratna Fitri Astutia, masyarakat dapat memahami pola konsumsi berdasarkan pilihan gaya hidup yang dapat mempengaruhi kebutuhan, keinginan, dan tujuan. Penetapan adalah periode waktu dimana kehidupan sehari-hari mengalami perubahan secara bertahap. barang tukar. 

Melalui interaksi sosial, gaya hidup seseorang digambarkan sebagai aktivitas, bias, persepsi, konsumsi, dan sikapnya. Menurut Tanduk dkk. (2013), peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini, seperti yang berkaitan dengan agama, kesusilaan, rangkuman, dan undang-undang, berdampak negatif terhadap kehidupan konsumen sehari-hari dan kemampuan mereka dalam mengambil keputusan. Harap gunakan metode ini dengan hati-hati.[3]

Menurut Olih Solihin, propaganda berdampak negatif terhadap kemampuan masyarakat dalam menginisiasi orientasi seksual, padahal orientasi seksual sudah menuai banyak kritik di kalangan masyarakat. Namun, apa yang mereka pelajari dari pengalaman tidak selalu sejalan dengan apa yang sebenarnya mereka yakini.[4]

Berdasarkan keyakinan masyarakat Malaysia, globalisasi mempunyai dampak negatif. Globalisasi telah mengubah cara pandang masyarakat Indonesia saat ini. Secara umum, "gaya hidup" mengacu pada sekelompok substansi yang tidak berhubungan seperti bias, sikap, pilihan, dan perilaku yang dapat digunakan untuk menciptakan bentuk baru kehidupan gay, seperti pernikahan gay, berpakaian, dan perilaku terkait. Lain, cukup lucu.[5]

Erdawati Jurnal Menurut Nugroho (2003), pemahaman masyarakat umum terhadap taraf hidup yang dapat dipengaruhi oleh bagaimana masyarakat umum mengatur waktunya (jumlah waktu yang diberikan kepadanya untuk beraktivitas), apa yang penting bagi mereka di lingkungannya. (apa yang penting), dan apa kebutuhan mereka. Seseorang harus menghargai dirinya sendiri dan lingkungan terdekatnya untuk mengatasi permasalahan kesehatan. 

Meski begitu, mereka mengakui bahwa sulit memahami dunia ini. Kehidupan sehari-hari melibatkan hal-hal yang lebih penting dibandingkan gosip atau bahkan hubungan pribadi. Sentimen dan komunikasi antar individu di lingkungan sekitar tempat berlangsungnya kehidupan sehari-hari merupakan permulaan. Filosofi hidup adalah suatu cara pandang terhadap kehidupan yang memungkinkan manusia menjadi anggota suatu kelompok berdasarkan apa yang terjadi, bagaimana seharusnya ia menghabiskan waktunya, dan bagaimana ia harus berperilaku.[6]

 Menurut Susianto (dalam Adila Safrinnisa 2017), hidup hedonis diartikan sebagai gaya hidup yang ditandai dengan keinginan kuat untuk melakukan interaksi sosial dan bermain dengan orang di luar rumah serta keinginan kuat untuk mendapatkan perhatian dari sumber lain. Sedangkan menurut Levan & Linda (dalam Adila Safrinnisa 2017), kehidupan hedonistik digambarkan sebagai perjalanan individu yang dapat dipahami melalui refleksi dan aktivitas yang dimaksudkan untuk membantu mereka mewujudkan seluruh potensi yang dimilikinya. Individu yang diidentifikasi sebagai gay atau lesbian menjadi sedikit lebih sensitif ketika berinteraksi dengan orang lain; di kelompok lain, mereka yang mengidentifikasi dirinya sebagai hedonistik atau gay menjadi sedikit lebih sensitif saat berinteraksi dengan orang lain, sehingga membuat mereka lebih mungkin mengalami borositas. Oleh karena itu, pilihan gaya hidup hedonistik juga dapat berdampak buruk pada penuaan.[7]

Menurut Milly Lingkan Mokoagouw Karena kekhasan kehidupan modern, sebagian besar penduduk sudah mulai menggunakan telepon; Oleh karena itu, komunikasi di dunia modern sangatlah penting bagi setiap individu, bahkan dengan cara yang semakin kontradiktif. Setiap orang mempunyai telepon, tetapi teknologi ini tidak selalu membantu memenuhi kebutuhan komunikasi. Di dunia yang semakin maju secara teknologi, banyak orang ingin menggunakan flash drive karena memiliki banyak fitur berguna yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang di luar lingkaran sosial terdekat mereka  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun