Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatra Utara, Indonesia. Ibu kotanya ialah Sipirok. Kabupaten ini awalnya merupakan kabupaten yang amat besar dan beribu kota di Padang Sidempuan. Daerah-daerah yang telah berpisah dari Kabupaten Tapanuli Selatan adalah Mandailing Natal, Kota Padang Sidempuan, Padang Lawas Utara dan Padang Lawas Selatan. Setelah pemekaran, ibu kota kabupaten ini pindah ke Sipirok.(wikipedia)
   Di kabupaten ini terdapat objek wisata Taman Raja Batu dan Danau Siais. Bahasa yang digunakan masyarakatnya adalah bahasa Batak Angkola. Agama mayoritas penduduknya adalah Islam. Sebuah lapangan terbang terdapat di Kecamatan Aek Godang. Slogan kabupaten ini adalah Sahata Saoloan (Bahasa Angkola) yang artinya Seia Sekata.
   Danau siais ini danau yang mempunyai air biru sejuk yang mempunyai luas sekitar 4.500 hektar. Danau ini ditumbuhin tanaman air dan danau ini banyak dihuni oleh banyak jenis ikan. Danau siais ini terletak di Desa Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan berjarak beberapa km dari padang sidimpuan, destinasti ini masih tersimpan. Danau ini adalah danau ke dua yang terbesar dari danau toba di sumatera utara.  Kita bisa mengunjungi danau siais ini menggunakan transportasi seperti motor dan mobil. Lama perjalanan dari padang Sidimpuan ke Batangtoru berkisar 2,5 sampai 3 jam perjalanan.
   Jalan menuju  Danau Siais ada dua jalan yang bisa dilalui yang pertama  melalui Batang toru lewat Parsariran atau lewat Napa. Kami mencoba rute kedua nya namun rute Napa tidak dianjurkan karena jalanannya yang rusak parah sehingga kalau lewat situ bisa menghabiskan waktu yang cukup lama yang tadi nya bisa sampai ke Danau Siais  dalam waktu 2,5 jam malah menjadi 4 jam.
  Danau ini banyak dihuni oleh jenis ikan terutama ikan jurung yang bersisik menawan hati. Tetapi ikan itu tidak boleh ditangkap atau dimakan oleh para pengunjung karena bagi warga sekitar itu adalah pantangan yang sudah lama berlangsung bahkan sudah menjadi budaya bagi warga sekitar. Para pengunjung hanya bisa memberi makan ikan atau memberi roti kepada ikan itu. Karena katanya setiap kali orang yang memakan atau mengambil ikan itu dia akan mengalami hal-hal yang aneh dari sejak itu mereka percaya bahwa itu adalah pantangan nya dan mereka juga percaya bahwa ikan itu adalah ikan keramat.
   Danau siais ini sudah lama dilupakan, kegiatan pramuka ini merupakan langkah awal membuka mata orang dan memancing perhatian masyarakat untuk mengunjungi danau Siais. Ada beberapa pihak yang akan mengelolah kawasan danau siais ini untuk dijadikan objek wisata dan perkemahan pramuka. Dalam proses pengelolahan danau siais ini untuk dijadikan objek wisata tidak mudah harus tahap demi tahap.
   Infrastuktur jalan menuju danau siais ini yang harus terlebih dahulu diperbaiki. Karena jalanya yang sangat tidak memungkinkan untuk menuju danau ini masyarakat akan malas untuk mengunjungi dikarenakan kondisi jalannya. Setelah dilakukan perbaikan infrastruktur dan objek wisata ini menjadikan primadona sumber pendapatan daerah dan dalam rangka meningkatkan perekonomian.
   Destinasti wisata ini sangat bagus untuk dijadikan tempat liburan ketika kalian sedang berada di Tapanuli Selatan. Kalian bisa menikmati pemandangan danau terbesar di sumatera utara setelah danau toba. Disana kalian juga bisa melihat bagaimana bentuk ikan yang disebut masyarakat disekitar tentang ikan keramat itu. Tapi ketika liburan kesana jangan lupa untuk tidak menangkap atau mengambil bahkan memakan ikan jurung yang dikatakan sebagai ikan keramat itu. Karena masyarakat disana mempercayai jika orang yang memakan ikan tersebut akan  mendapati bencana yang tidak di inginkan.
   Destinasti wisata di Tapanuli Selatan bukan hanya Danau Siais yang memiliki ikan keramat saja tetapi ada banyak lagi destinasti wisata disana salah satu nya adalah wisata "Taman Raja Batu". Destinasti wisata Taman Raja Batu ini terletak di jalan Williem Iskandar penyabungan, kabupaten Mandailing, Natal Sumatera Utara. Pada saat liburan hari raya saya dan keluarga pulang kampung untuk melihat tanah kelahiran ayah saya di Tapanuli Selatan. Pada kesempatan itu kami dan sekeluarga singgah di sebuah tempat wisata yang sekarang ini ramai dikunjungi oleh masyarakat yang dinamakan "Taman Raja Batu".
   Taman Raja Batu ini terletak di jalan Williem Iskandar penyabungan, kabupaten Mandailing, Natal Sumatera Utara. Lama perjalanan menuju kesana itu bisa sampai 12 jam, untuk menuju ke Taman Raja Batu bisa naik kendaran apa saja karena tepmpatnya yang strategis bisa meggunakan kendaraan mobil, bus.
      Dikatakan Taman Raja Batu karena lokasi ini dipenuhi oleh bebatuan besar yang dianalogikan sebagai rajanya bebatuan atau raja batu yang berada di pinggiran sungai singolot. Pada saat kami kesana pemandu wisatanya berseloro menyatakan kalau malam hari disana diadakan rapat para jin. Selain keindahan batunya disana kita juga bisa melihat bentuk gordang sambilan serta pohon pohon yang membuat kesan sejuk.
   Â