Mohon tunggu...
Niswatun faozizah
Niswatun faozizah Mohon Tunggu... Lainnya - sedang belajar menulis dengan baik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

sedang belajar menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Hilangnya Tradisi selama Ramadhan Akibat Covid-19

8 Mei 2020   00:10 Diperbarui: 8 Mei 2020   00:07 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tradisi pada Bulan Ramadhan ini memiliki nilai-nilai yang sangat tinggi bagi umat muslim. Masyarakat melakukan tradisi ini tidak lain untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tradisi memberikan suatu identitas sebagai masyarakat yang masih bisa melestarikan kebudayaan (tradisi) yang diturunkan oleh nenek moyang terdahulu. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan tradisi tersebut. Mulai dari masyarakat seperti orang tua, pemuda anak dan pemerintah semua berkewajiban untuk melestarikannya. Cara yang tepat untuk melestarikan tradisi ini salah satunya adalah dengan ikut serta atau ikut berpartisipasi dalam melaksanakan tradisi pada Bulan Ramadhan.

Referensi

Amin, wildan rijal. 2017. Kupatan, Tradisi Untuk Melestarikan Ajaran Bersedekah, Memperkuat Tali Silaturahmi, Dan Memuliakan Tamu. http://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/al-araf (diakses pada 30 april jam 11.15)

e-Jurnal elsa.2019. kebudayaan masayarakat kota semrang, warak ngendok sebagai symbol akulturasi dalam tradisi dugderan. http://elsaonline.com/kebudayaan-masyarakat-kota-semarang-warak-ngendok-sebagai-simbol-akulturasi-dalam-tradisi-dugderan/ (diakses pada 5 mei jam 23:31)

Oleh

Niswatun Faozizah

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negri Walisongo Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun