Mohon tunggu...
Niswatun faozizah
Niswatun faozizah Mohon Tunggu... Lainnya - sedang belajar menulis dengan baik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

sedang belajar menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Hilangnya Tradisi selama Ramadhan Akibat Covid-19

8 Mei 2020   00:10 Diperbarui: 8 Mei 2020   00:07 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan yang hilang selain itu yaitu membangunkan orang-orang untuk sahur dengan cara berkeliling jalan menelusuri gang dengan membawa angklung atau alat musik lainya dengan menyanyi dan memberitahu waktunya untuk sahur.

3. Tidak ada buka bersama

Dengan adanya pandemi covid 19 kita dianjurkan untuk menjaga jarak maupun menghindari perkumpulan atau  sosial distancing. Kegiatan buka bersama sangat dinantikan karena dalam kegiatan tersebut biasanya ajang untuk reori atau berkumpulnya teman-teman maupun saudara yang jauh.

4. Tidak ada mudik lebaran

Pada bulan ramadhan identik dengan mudik lebaran tetapi pada kali ini seluruh masyarakat Indonesia dihimbau oleh pemerintah agar tidak mudik lebaran karena dengan hal tersebut dapat memutus talirantai persebaran virus covid 19.

5. Tidak ada takbir keliling

Tradisi yang selalu dilakukan dan tidak ketinggalan pada saat bulan ramadhan yaitu tradisi takbir keliling yang di kumandangkan pada malam hari untuk menyambut datangnya idul fitri. Takbir keliling diikuti dari orang dewasa maupun anak-anak, takbir keliling biasa dilakukan degan cara pawai berjalan kaki mengelilingi desa dengan membawa obor, beduk dan pengeras suara sambil mengumandangkan kalimat takbir.

6. Tidak diperbolehkan berkunjung dari rumah kerumah

Tradisi rutin yang dirindukan padda saat lebaran yaitu berkunjung dari kerumah kerumah tujuan tersebut yaitu kesempatan yang tepat untuk mempererat kembali talisilaturahmi. Biasanya orang sesepuh atau yang dihormati seperti kiai, guru ngaji dan orang yang berjasa dalam membentuk pondasi agama selalu di utamakan untuk dikunjungi rumahnya waktu lebaran.

Penutup

Tradisi adalah hasil karya Masyarakat, begitupun dengan budaya. Keduanya saling mempengaruhi. Kedua kata ini merupakan personafikasi dari sebuah makna hukum tidak tertulis, dan hukum tak tertulis ini menjadi patokan norma dalam Masyarakat yang dianggap baik dan benar. tradisi yang berubah pada bulan ramadhan tahun ini seperti Dukderan, sahur on the road, tidak ada buka puasa diluar rumah, tidak ada mudik lebaran, tidak ada ttakbir keliling, tidak diperbolehkan berkunjung dari rumah kerumah. kegiatan pada bulan ramadhan sangat melibatkan banyak orang serta berkerumunan, untuk itu demi mencegah penyebaran covid-19 kita harus tetap berada dirumah dan menjaga kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun