Mohon tunggu...
Niswana Wafi
Niswana Wafi Mohon Tunggu... Lainnya - Storyteller

Hamba Allah yang selalu berusaha untuk Istiqomah di jalan-Nya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perbaikan Generasi dengan Makan Siang Gratis akan Berujung Halu

15 April 2024   07:18 Diperbarui: 15 April 2024   07:28 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/

Untuk itu, solusi yang diperlukan untuk menangani berbagai komponen penyebab krisis ini ialah solusi sistemis. Solusi ini tidak dapat hanya mencakup penerapan program makan siang gratis, melainkan seluruh aspek harus mengalami transformasi yang hakiki. 

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS Ar-Ra'd [13]: 11). 

Kita tidak bisa menampik bahwa banyak profil generasi muda saat ini tidak sesuai dengan citra sebenarnya. Meskipun demikian, cara hidup kapitalisme sekuler memiliki dampak yang signifikan terhadap krisis identitas yang dialami oleh generasi muda. Fakta menunjukkan bahwa banyak orang yang mengalami krisis daya juang. Sebagian orang tidak mau hidup dalam kepayahan, sebagian lagi harus hidup seperti sapi perah, dan sebagian lagi memilih jalan yang salah menjadi generasi "melambai", bahkan ada yang harus hidup ngenes karena penyakit mental.

Pada saat yang sama, mereka terombang-ambing dan terbawa arus dengan begitu mudah sehingga mereka tidak dapat melepaskan diri. Kondisi ini disebabkan oleh penerapan aturan kehidupan yang serba boleh dan bebas, yang menyebabkan mereka kehilangan prinsip dan standar moral dalam kehidupan mereka.

Di satu sisi, mereka disebut produktif, tetapi hanya untuk standar global. Mereka juga disebut tangguh, tetapi sebenarnya adalah buruh. Di sisi lain, mereka adalah korban kapitalisme, sistem kehidupan zalim yang menghambat harta rakyat.

Jika kita membiarkan ideologi kapitalisme meracuni kaum muda muslim secara terus menerus, maka secara sistematis dan massal akan terjadi pembajakan dan penyesatan potensi pemuda muslim. Akibatnya, kekuatan dan produktivitas pemuda muslim hanyalah menjadi bahan bakar bagi mesin ekonomi kapitalisme.

Selain itu, pemuda muslim saat ini membutuhkan perubahan identitas. Jika kekuatannya dan produktivitasnya digunakan untuk membela agama Allah, mereka tidak akan sia-sia. Tidak diragukan lagi, hanya aturan Allah yang dapat memungkinkan penggemblengan mereka untuk menghasilkan generasi yang unggul.

Allah Taala berfirman, "Kami menceritakan kisah ini dengan benar kepadamu (Muhammad). Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami menambah untuk mereka petunjuk. Dan Kami meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran." (QS Al-Kahfi [18]: 13--14).

Selain itu, dalam ayat, "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah," Allah telah menetapkan standar untuk keberhasilan generasi muslim.

Sangat jelas bahwa karakteristik generasi muda muslim yang unggul adalah mereka yang berusaha menjadi yang terbaik menurut standar Allah, yang berarti mereka mengikuti aturan Islam. Mereka memiliki kepribadian Islam, yang berarti mereka memiliki sikap dan pemikiran Islam. Semua kehidupan mereka diberikan untuk membela Islam. Mereka terlibat dalam aktivitas dakwah setiap hari. Mereka bertahan, berhasil dalam pekerjaan, berani, dan pemimpin yang baik. Mereka juga dapat mencapai tindakan terbaik dan tawakal tertinggi untuk kemuliaan agama Islam dan kaum muslim.

Sudah jelas bahwa upaya individu dan keluarga tidak cukup untuk menjadikan pemuda muslim produktif, tangguh, dan bahkan mampu meraih gelar umat terbaik itu. Harus ada lingkungan masyarakat yang sehat dan negara yang independen. Negara berlandaskan sistem Islam, khilafah, adalah satu-satunya inkubator untuk menghasilkan profil generasi muda muslim yang produktif dan tangguh. Wallahualam bissawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun