Mohon tunggu...
Niswana Wafi
Niswana Wafi Mohon Tunggu... Lainnya - Storyteller

Hamba Allah yang selalu berusaha untuk Istiqomah di jalan-Nya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Angka Pengangguran Tinggi, Bagaimana Solusinya?

15 Mei 2023   19:57 Diperbarui: 15 Mei 2023   20:27 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam riwayat lainnya, Rasulullah saw. pernah memberi dua dirham kepada seseorang dari kalangan ansar. Satu dirham diminta untuk membelikan makanan agar diberikan kepada keluarganya. Dan sisanya untuk dibelikan kapak. Rasulullah kemudian menyontohkan bekerja dengan membelah kayu dan menyuruh seseorang dari kalangan ansar tersebut untuk mencari kayu dengan kapak dan kemudian menjual kayu-kayu tersebut. Lelaki ansar itu pun mencari kayu bakar lalu menjualnya. Setelah itu, ia datang lagi kepada Rasulullah dengan membawa 10 dirham. Sebagian ia belikan baju dan sebagiannya lagi makanan. (HR Ibnu Majah, 2189)

Kedua, Islam memandang bahwa industri harus dibangun berdasarkan kemaslahatan umat, bukan yang lain. Oleh karenanya, negara wajib menjadi pengendali industri. Perbedaan krusial industri dalam sistem kapitalisme dan Islam terletak pada kepemilikan. Kapitalisme memandang bahwa kepemilikan alat industri, termasuk sumber daya alam, merupakan hak dari semua manusia. Dari prinsip ini, maka swasta ataupun asing bebas memiliki, memproduksi, ataupun mengembangkannya tanpa batasan.

Hal tersebut berbeda dengan sistem Islam, Islam membatasi kepemilikan. Sumber daya alam melimpah yang dibutuhkan umat tidak boleh dikuasai oleh swasta. Industri hulu yang melakukan pengilangan minyak, misalnya, tidak boleh dimiliki swasta. Dengan banyaknya industri yang dikelola sendiri oleh negara, penyerapan tenaga kerja pun akan sangat terbantu.

Ketiga, pendidikan dengan dua kualifikasi. Dalam sistem Islam, pendidikan dipastikan akan menghasilkan dua kualifikasi penting, yaitu terbentuknya kepribadian Islam yang kuat dan keterampilan untuk berkarya. Seluruh fasilitas guna terwujud pendidikan yang berkualitas disediakan oleh negara. Pendidikan dalam sistem Islam juga tidak akan mengekor pada kepentingan industri. Pembangunan industri untuk kemaslahatan umat akan tercapai dengan baik seiring dengan adanya kualitas SDM yang inovatif, kreatif, dan produktif. SDM yang dihasilkan sistem ini akan memiliki kepribadian Islam dan keterampilan yang mumpuni sehingga berlomba-lomba menjadi pribadi yang bermanfaat bagi umat.

Sesungguhnya, industrialisasi dalam sistem kapitalisme hanya akan menyebabkan kesengsaraan rakyatnya. Persoalan pengangguran dan turunannya (kemiskinan, gizi buruk, kebodohan, kriminalitas, dsb.) akan terus ada jika sistemnya masih sama. Oleh karenanya, berubahnya sistem menuju sistem Islam secara sempurna merupakan suatu keharusan untuk dilakukan. Allah Swt. berfirman (yang artinya), "Apakah hukum jahiliyah yang mereka cari? Dan siapakah yang lebih baik hukumnya daripada [hukum] Allah bagi orang-orang yang yakin." (QS. Al-Ma'idah: 50)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun