Peran perempuan selalu dipertanyakan dalam ruang publik, namun aksi perempuan selalu dicekik dengan stigma yang tidak baik. Lalu bagaimana bisa peran perempuan yang sering diepertanyakan akan dapat terpublikasikan? Ternyata keterbatasan perempuan lebih banyak dari faktor Eksternal dirinya. Â Berikut 5 tantangan Eksternal perempuan di ruang publik :
- Sistem sosial, isu gender dan ketidakadilan.
- Minim dukungan gerakan perempuan yang solid.
- Peran perempuan dalam jabatan strategis masih kurang.
- Sistem kepartaian (kaderisasi, pragmatisme politik, kultur politik patriarki).
- Perubahan zaman yang cepat dan sangat dinamis.
Hingga saat ini, belum ada partai politik yang benar-benar mensukseskan kaderisasi perempuan dalam pemberdayaannya, ujar Bu Nihayatul yang menunjukkan representasi partai politik saat ini  kurang mengawal tokoh-tokoh pemimpin rakyat dalam upaya ambil peran dan suara untuk lebih memberi vibes yang positif bagi gerakan perempuan multisektor, termasuk dalan bangku parlemen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H