Mohon tunggu...
Nisva Dwi Riyanti
Nisva Dwi Riyanti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

be perfect to be master... il-lumination. I want to be a reliable writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesona Ustad Baru

9 Maret 2013   02:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:05 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pesona Ustadz baru

Cerpenis:Karya: Teh uing caiiu,x1 sos

Hoammm……………

Berkali-kali ririn menguap menahan kantuk yang selalu saja menyerang setiap kali ia mengikuti program bahasa arab,,ammpuunnn…………….…
kenapa mata dan mulutku susah diajak berkompromi sih? akibatnya otakpun ikut-ikutan eror.
Entah berapa menit Ririn tertidur, gadis itupun cepat-cepat bangun glagapan saat Ustad Ganda memanggilnya.
“ Rin, coba kerjakan soal didepan! ” suara Ustad Ganda membuat mata Ririn seketika melebar, kantuknya langsung melayang ke soal? Ririn jelalatan mencari soal yang dimaksud.
“ maju dulu atau cuci muka, tapi jangan kabur” tegur Ustad Ganda.
Gadis itu hanya bisa mengangguk.
Begitulah setiap kali masuk program Lughoh, penyakit ngantuknya Ririn kambuh. Padahal setengah mati sudah di persiapkan , seperti nyiapin permen dan lain-lain.
Dan menyemangati diri bahwa belajar bhasa arab itu hukumnya wajib, bahasa Alqur’an makanya Allah memudahkan  dan lain-lain.
Tapiiiiii………

Kenyataanya berat dan sulit, itu menurut Ririn dan mungkin temen-temen yang lain.gak percaya Program lughoh adalah program yang paling sedikit berminat dalam satu angkatan ada 32 sekarang yang mengikutinya bisa keitung ada 6 siswa, ada saja alasan yang gak muth dengan kegiatan itu atau yang Gurunya gak Enaklah,Galak ,ada-ada saja alasanya.
“Bagaimana Rin?masih ngantuk?” sambut Ustad Ganda menyambut Ririn yang melangkah masuk.
wajah segar Ririn merah padam, Uuuhh padahal yang tidur bukan Cuma dia saja Ivah Sahabat dekatnya Juga,Azivha tertwa kecil melihat dia hanya bisa menatap soal-soal yang diberikan ustad Ganda.
“ Afwan ustad,saya lupa…” ucap Ririn dan Pasrah.
lupa atau nggak dipelajari, atau waktu saya nerangin kamu tidur?” Tanya ustad ganda membrondong yang membuat wajah Ririn semakn memerah.
“ ya sudah kembali ke tempat duduk,jangan lupa dipelajari”.
“ semuanya! saya akan mengecek tasrifnya mulai dari azivaha” perintah Ustad Ganda.
semua siswa glagapan dan sibuk mencari catatan dan berkomat-kamit.

###

Ririn membanting tubuhnya kesal,Azivha  melihat sahabatnya mencoba menebak kata-kata yang akan keluar dari sahabatnya ,setelah pulang dari program lughoh,.
“ adduuuhhh aku keluar aja deh dari program lughoh ini, pindah, nggak tahan, masa  tiap kali ikut Cuma dapet malu. Ustad Ganda itu kalo nyindir juga pedessss lagi ” keluh Ririn.
Aziva Cuma bisa mengangkat bahunya,bukan sekali ririn bilang seperti itu tapi sudah berkali-kali ,dan ternyata ucapanya nggak terbukti.
“ Kita juga gak serius kali belajarnya jarang ngafalin, apalagi mengulang pelajaran sebelumnya” Terang aziva mencoba objektif.
“ Iya juga sih,habis ternyata bahasa arab tuh susah……”keluh Ririn lagi.

Dan tenyata …….

Beberapa hari kemudian , Ririn membuktikan ucapanya ia tidak lagi berangkat ke program bahasa. Azivha mencoba membujuk , tetapi ia hanya bisa menerima gelangan kepala, sebagai jawabanya.

i
“Rin….Rin….,ada berita bagus!eh maksudku ada berita baru! teriak aziva riang.
Ririn yang sedang menikmati matahari tenggelam menatap heran kepada sahabatnya.
“ ustad lughoh sekarang digantibukan ustad ganda lagi,beliau ngajar di ma’had samping.
uhh lulusan Gontor Rin, enak loh kalo ngajar” cerita aziva bersemangat
“ ah nggak usah bujug-bujug aku lagi deh ” kata Ririn malas.
“eh ini serius,pokoknya kamu harus berangkat lagi ,rugi banget kalo nggak  ya?!”ujar aziva sambil berlalu
Ririn bengong sebentar tapi rasa penasaran yang membuatnya ingin datang, dua hari lagi jadwalnya program.

###

Ada yang berubah, ruangan hampir penuh, berarti daya tarik ustad baru luar biasa. Ririn mengambil bangku paling depan dan membuka buku lughohnya. Siapa tau Ustad Ali suka menanyai muridnya satu satu sebelum pelajaran dimulai.
“Assalamualaikum….., bagaimana kabar kalian semua?” sebuah sapaan merdu membuat suasana menjadi ramai.
Ririn mentap muka,dan …Ririn terdiam ! subhanallah , ternyata ustad Ali jamilun,alias cuakeps bangett!Aziva menyikut sahabatnya yang sempat terpaku mematung tak berkedip.
Ririn semakin bengong…apalagi ketika Ustad itu menjawab pertanyaan muridnya dengan sabar, juga ketika mengajarinya  dengan cara menghafal tasrif yang mudah,yaitu memakai lagu! kelas semakin hidup dan ririnpun ikut-ikutsemangat.
ini sih bukan Cuma ngajarnya yang bikin betah,batn ririn.

Malamnya Ririn menghafalkan tasrifnya  dengan lughoh bersemangat,
Aziva tersenyum senang.
“Eh kok masih muda banget ya ? eng……sudah menikah belum sih? tanya Ririn lirih.
Aziva yang sedang belajar disebelahnya melirikkan muka, ah kok jadi curiga,siapa tau pertanyaan Ririn tidak ada maksud apa-apa.
“Belum,baru lulus  kemaren kok.belum ada sebulan disini,kesini aja baru beberapa hari,katanya sih memang ditarik sama ustad ganda untuk menggantikanya.”jelas Aziva.
bibir Ririn membulat.
“hehhh…. Jangan melamun! apalagi melamunin ustad ali !Aziva menepuk bahu Ririn keras.
Ririn tersipu malu,ketahan si zivha nih bisa saja menebak fikiranku,ucapnya dalam hati.
“eehh apa maksudmu ?jangan bilang karena beliau ,kata aziva buru-buru.
“cakep?emang cakep banget kok, eh cara ngajarnya enak dan sabar pula.
mud belajar pr,terbang seketika,ya Allah…….,hanya seginikah  keikhlasan kami ? alangkah rendahnya kami ini.bahwa cara ngajar ustad Ali itu enak itu tidak dipungkiri, tetapi dengan embel-embel.cakeepp….., ah masya allah , tetapi bukankah sebelum ustad baru datang aziva tetap rajin berangkat.
“Rin kamu semangat belajar lagi bukan karena beliau ………..cakepkan?”Tanya Aziva ragu.
Ririn hanya tersenyum
“gak tau yah”jawab ririn santai

Entah mengapa sejak percakapan itu ustad ali berhalangan tidak masuk beberapa hari entah mengapa.selama hamper 2 minggu.menjadi sepi kembali,ternyata pesona ustad ali luar biasa.
Aziva mengelus dada prihatin ya Allah….semoga kau selamatkan kami dari hal-hal yang tidak diridhoimMU.
Sebelum pelajaran dimulai samar-samar Aziva melihat ustad ali sedang bericara dengan ustad ganda aziva tertegun sebentar,dengar gak ya?Aziva mendesah setelah mendengarkan pembicaraan ustad Ganda dan ustad Ali.
Aziva sudah tidak mendengarkan lagi kata-kata selanjutnya.ia segera lari kekelas,ia tak ingin ketahuanmenguping pembicaraan tersebut.
Usai program terjadi suasana mengharukan,ternyata itulah hari terakhir ustad ali mengajar,aziva yang sudah tau masalah ini dan acara perginya,tetep saja terkejut.habis dia piker bukan hari ini ustad ali berpamian ,beberapa temen Aziva menitikan air mata,entah apa artinya,termasuk ririn.

###

Aziva menatap sahabatnya ,mata Ririn masih sembab begitu tiba dikamar langsung menangis!
Aziva menghiburnya .kamu tau nggak?”ia pun menceritakan bahwa tanpa sengaja mendengar pembicaraan antara ustad Ganda dan ustad Ali!
“Justru itu vha,aku jadi merasa bersalah,aku yang termasuk diam-diam suka menikmati wajah beliau,aku nggak nyangka ustad ali pindah karena itu…..aku takut…..menjadi penghalang kebaikanya.”
“maksudmu?”Tanya aziva tak mengerti.
“kalo kita nggak seperti tu,….beliau kan nggak sampai seperti itu,menghndar.”
“eh beliau pergi karena mau kuliyah lagi.”tegas aziva.
“tetep ada ada pemicu lainya ….”kali ini air mata ririn kembali mengalir.
Aziva diam-diam bersyukur ,itu berarti ririn menyadari kesalahanya.
“ya sudah ,berarti sekarang kamu harus membuktikan bahwa kamu nenyesalinya,kamu tetep berangkatkan walaupun yang ngajar bukan ustad ali. Ririn mengangguk  dan aziva pun tersenyum .kami berdua tersenyum dan ririn memeluk sahabatnya dan mengucapkan terimakasih.

Hemzz…..
Melangkahlah kedepan karena rasa cintamu keilmu akan lebih bermanfaat,
so jadi berjalanlah yang lurus jangan berbelok,jika berbelok kau akan mengalami kesulitan ,
kesulitan dalam segala hal,ya seperti cerita diatas mencarilah ilmu karena rasa cintamu keilmu,jangan mencari selain ilmu,apalagi dengan pesona.
cerita itu hanya karangan fiktif ,
motivasi buat para pelajar ilmu,
jangan melihat kedepan karena gurunya,melihatlah kedepan karena ilmu yang kau cari disini,ox…………….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun