Mohon tunggu...
Hafizhah R. Humanisa Nasution
Hafizhah R. Humanisa Nasution Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Hope you like it :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal dan Menganalisa Bisnis Hotel Syariah yang Kian Marak di Indonesia

5 November 2020   17:54 Diperbarui: 5 November 2020   18:00 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini memiliki arti bahwa penyedia bisnis syariah seperti perhotelan dan juga pengkonsumsinya bisa berasal dari lintas agama. Maka menjadi sebuah dilema bilamana penyedia bisnis syariah didominasi oleh non muslim, dikarenakan bisnis syariah sudah menjadi trend seiring kebangkitan religiusme Islam pada media tahun 2000-an dan 2010-an.

Hotel syariah menjadi sebuah ladang yang prestisius dalam dunia bisnis syariah dan perbankan yang belakangan telah menjamur. Meskipun banyak kalangan yang masih mendebatkan beberapa kontroversi dalam konsep “syariah” yang ditawarkan. Namun hal ini malah tidak membuat laju bisnis syariah terhambat dan semakin mengalami kemajuan.

Hal inipun masih menjadi bahan diskusi para pakar dan akademisi terkait bagaimana bisnis syariah termasuk perhotelan masih efektif bertahan di dunia nasional dan internasional. Pembahasan inipun semakin menarik karena berangkat dari dampak keuniversalan bisnis syariah ini.

Dampak lain yang muncul adalah bahwa bisnis berkonsep syariah ini semakin mengglobal dan bisa membuat persaingan semakin sengit. Bisa saja negara dengan kultur bisnis yang kuat bisa langsung beradaptasi dan bahkan mengungguli negara-negara yang mayoritas muslim di dalam penyelengaraan hotel syariah. Hal tersebut dikarenakan bisnis perhotelan bersenyawa dengan bisnis pariwisata. Umat Muslim yang hendak mencari hotel dan restoran halal bisa memilih hotel syariah yang sudah menjamur. Hal inipun kembali menjadi sebuah inspirasi dalam membangun bisnis pariwisata syariah.

Reaksi Masyarakat Dan Dampak Perhotelan Syariah

Reaksi masyarakat merupakan gelombang yang menarik dipelajari terkait menjamurnya bisnis syariah. Dalam hal ini persepsi terhadap perbankan dan perhotelan jelas menempati porsi yang berbeda. Jika animo masyarakat terhadap perbankan syariah masih naik turun, maka reaksi masyarakat terhadap hotel syariah bisa menjadi tinggi maupun rendah, bergantung kepada faktor geografis, sosiologis, agama, serta kestrategisan wilayah.

Hotel syariah menjadi tempat yang dianggap aman oleh umat muslim tatkala mengadakan pariwisata ataupun kesinggahanya ke kota-kota tujuan. Adanya hotel syariah jelas menarik banyaknya muslim taat untuk tidak ragu menjadi pelanggan di hotel tersebut. Padahal citra yang sudah terbangun di hotel konvensional adalah buruk, dikarenakan banyak pelayanannya yang berlawanan dengan prinsip-prinsip syariah. Dengan banyaknya masyarakat muslim yang menggandrungi hotel syariah, maka bisa dibilang reaksi masyarakat sebagian adalah menyambut positif perkembangan bisnis ini.

Selain itu faktor geografis dan kestrategisan wilayah menjadi acuan tersendiri. Hotel syariah biasanya dibangun di dekat tempat pariwisata yang berdekatan bahkan sepaket dengan tempat pariwisata itu sendiri. Hal ini bisa menjadi ladang subur bagi para pebisnis agar bisa mengubah mindset orang Islam yang sebelumnya menganggap wilayah pariwisata itu banyak melanggar norma dan nilai agama. Dengan adanya hotel tersebut sasaran mereka yang utama tak ragu memberi uangnya demi pelayanan yang telah berstandarisasi syariah. Dalam artian memberikan rasa aman secara sosial dan juga spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun