Akan tetapi kita tidak bisa melakukan penjualan secara lancar seperti dulu lagi dikarenakan langkanya stok kerang" . Dari penjelasan narasumber tersebut sudah bisa saya pahami, bahwasannya usaha sate kerang berhenti sementara hingga sampai lancarnya stok kerang dikirim kembali oleh pemasok.
   Akibat terjadinya masalah pembatasan akses ditengah pandemi Covid-19 tersebut, strategi yang harusnya makin berkembang dan kemajuan, bisnis terpaksa runtuh dikarenakan minimnya stok kerang yang sangat langka. Sedikit saran atau pendapat dari saya pribadi, bahwasannya pelaku usaha sate kerang harus mempersiapkan banyak relasi pemasok yang siap mengirim bahan pokok tersebut sehingga tidak terhentinya usaha bisnis ini.Â
   Sebelum melakukan kesepakatan terhadap pemasok terlebih dahulu membuat riset terkait pemasok itu sendiri. Hal ini merupakan langkah awal bagi pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya. Setelah mendapatkan banyak data terkait pemasok, pelaku bisnis mampu menyaring dan mengelompokkan kembali pemasok prioritas dan pemasok tambahan.
   Sehingga apabila terjadi kemacetan dalam mengirim stok seperti ini , pelaku bisnis memiliki opsi pemasok laiinnya dan bisa menjalankan usaha bisnis dengan baik. Strategi pemasaran yang diterapkan sudah cukup bagus sekali dan sangat menarik perhatian para pembeli dan pecinta kuliner. Akan tetapi lebih baik dikembangkan lagi dengan menggunakan berbasis teknologi seperti iklan dan promosi melalui platform media sosial secara kreatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H