Mohon tunggu...
Nisrina Nurherwinda
Nisrina Nurherwinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - bukan akamsi

Learning by doing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Isyarat Vs Wicara, Komunikasi Manakah yang Lebih Memandirikan?

4 Februari 2021   23:11 Diperbarui: 4 Februari 2021   23:17 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, apakah bahasa wicara pada penyandang tunarungu termasuk sebagai memandirikan penyandang tunarungu? Bahasa wicara mauapuan bahasa isyarat sebagai alat berkomunikasi penyandang tunarungu akan lebih mudah diartikan apabila menggunakan gerak pantomim, terlebih jika lawan bicaranya berasal dari masyarakat normal.

Apapun bahasa yang digunakan oleh teman – teman penyandang tunarungu, bagi masyarakat normal perlu adanya perhatian khusus untuk menciptakan dunia inklusi yang baik bagi teman – teman kita penyandang tunarungu. Masyarakat normal perlu memperhatikan gestur tubuh mulai dari perut keatas. 

Karena penggunaan gerak pantomim biasanya dilakukan oleh teman – teman penyandang tunarungu menggunakan gerak tangan. Akan lebih maksimal apabila masyarakat noermal tetap menggunakan kemampuan berbahsa yang dimiliki, bahasa isyarat maupun bahasa wicara, yang diselaraskan dengan gerak pantomim.

Manfaat yang diterima bagi teman – teman yang bersikap dan berperilaku baik dengan mendapatkan kebahagiaan batin hingga spiritual sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman melalui perintah untuk berbuat baik kepada siapapun termasuk dalam menjaga hubungan dengan sesama manusia. “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah Berbuat baik kepadamu.” (QS. Al-Qashas ayat 77). 

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal didalamnya ( Qs. Yunus ayat 26). 

Sebagai upaya teman – teman masyarakat normal maupun penyandang disabilitas tunarungu berbuat suatu kebaikan dapat dilakukan dengan menjaga komunikasi yang baik terhadap sesama, salah satunya menjaga komunikasi yang baik dengan teman – teman yang memiliki keterbatasan dalam pendengarannya. Kemuliaan seseorang dapat dilihat melalui bagaimana seseorang memuliakan saudaranya, karena kita semua setara.

Perlu diperhatikan juga untuk mempermudah penyandang tunarungu memahami maksud dari apa yang kita sampaikan, masyarakat normal perlu memperlambat gerak bibir dalam pengucapannya untuk memberikan waktu agar teman – teman penyandang disabilitas dapat memahami proses komunikasinya dengan membaca gerak bibir sehingga dapat tersampaikan maksud dari tujuan berkomunikasi itu sendiri. Dengan begitu, kita telah membantu teman – teman penyandang tunarungu untuk bersosialisasi dalam masyarakat secara mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun