Mohon tunggu...
Nisrina Khairunnisa
Nisrina Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUKA / 23107030118

.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Alun-alun Kidul: Bersama Pedagang Membantu Kenaikan Perekonomian Yogyakarta

31 Mei 2024   15:40 Diperbarui: 31 Mei 2024   16:12 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alm suami saya meninggalkan warisan gerobak cilok ini, ga mudah kalo harus bangun dari awal sendiri" ucapnya seraya membungkus cilok-cilok pesanan para pembelinya.

Ia sangat bersyukur dengan hal tersebut karena bisa melanjutkan profesi suaminya untuk memenuhi biaya kuliah anaknya. Siti mengaku bahwa dagangannya selalu laris, bahkan saat zaman covid pun dagangannya tetap ludes habis. Lantaran cilok ini bisa dikonsumsi oleh kalangan apapun dengan usia yang tak terbatas. Bukan berarti tidak ada hambatan, ia mengaku hambatan yang paling ditakuti adalah hari ketika omset nya menurun. Tapi Siti mengaku bahwa selama berdagang ia tidak pernah mengalami hal tersebut.

Seorang pedagang donat yang bernama Nina juga merasakan hal yang sama dengan Siti. Ia mengungkapkan bahwa Alun-alun Kidul sangat memberikan dampak perekonomian bagi para pelaku usaha dan UMKM yang berkutik disana. Nina ini adalah pemilik usaha donat sekaligus warung yang juga menawarkan beberapa jasa yang dibutuhkan wisatawan. Warungnya tersebut menawarkan jasa kamar mandi, musholla, hingga jasa charger HP.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Alun-alun Kidul ini tergolong hampir selalu ramai dipenuhi wisatawan atau warga lokal yang khendak bersantai. Terlebih jika weekend atau terdapat event-event tertentu yang diselenggarakan disana. Namun, event-event yang diadakan sudah tidak sesering dan semeriah dahulu.

"Kalo dulu itu disini sering diadain panggung besar dan disiarkan di beberapa channel TV. Tapi semenjak setelah covid itu sudah    jarang, ya paling tinggal event burung atau event-event kecil" ujarnya.

Namun semuanya berubah Ketika covid-19 menyerang. Bukan hanya saat wabah merebah, bahkan setelah wabah selesai  dampaknya tetap dirasakan oleh para pedagang disekitar Alun-alun Kidul. Acara-acara mulai jarang diadakan, dan pengunjung yang relatif menurun.

Hambatan lainnya adalah ketika wisatawan adalah pengunjung luar daerah dengan Bahasa dan logat yang berbeda. Maka pedagang akan sulit memaknakan khendak pengunjung atau bahkan terjadi kesalahpahaman antara keduanya. Terlebih jika wisatawan asing yang tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun