Mohon tunggu...
Nisrina Khairunnisa
Nisrina Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUKA / 23107030118

.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Alun-alun Kidul: Bersama Pedagang Membantu Kenaikan Perekonomian Yogyakarta

31 Mei 2024   15:40 Diperbarui: 31 Mei 2024   16:12 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
visitingjogja.jogjaprov.go.id

Alun Alun Kidul atau Alun Alun Penkeran, dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubwono I pada masa pemerintahannya pada tahun 1755 hingga 1792 Masehi. Sejak  dahulu kala, tujuh jalan masuk dan keluar Alun-Alun Selatan  masih tetap berada di lokasi ini. Dinding selatan mempunyai pintu masuk tengah utara-selatan yang disebut Prenkun Nirbhaya atau Prenkun Gading. Pagar tembok  timur mempunyai pintu keluar ke arah timur, disebut Jalan Langenarujan di  utara dan Jalan Langenastran di selatan.

Di sebelah utara, barat, dan timur Siti Hingir terdapat Jalan Pamenkan yang keduanya mengarah ke  Kagungan Dalem Kamandungan Kidul. Pagar tembok  barat memiliki dua jalan keluar: Jalan Gadisliang di  utara dan Jalan Patehan di  selatan. Di antara kedua jalan tersebut terdapat sangkar gajah dengan tiga  tiang untuk menambatkan gajah. Sebab, pada zaman dahulu, raja mempunyai tiga ekor gajah sebagai harta miliknya. Gajah di dalam kandang tidak diikat, dan setiap kali seekor grebe datang, ia dirawat dan dibawa ke alun-alun utara.

Pada zaman dahulu Alun-Alun Selatan adalah Palengahan Dalem Gilan di Tratag Rambat. Letaknya yang berbentuk sepasang batu bata di depan Kota Hingill, kini telah digantikan oleh batu bata. Raja sedang duduk di sini menyaksikan pelatihan prajuritnya. Makna Filsafat Jawa Poros Virtual Keraton Yogyakarta Menurut ajaran Sangkang Palang Dumadi (Asal Usul dan Tujuan Hidup), Alun-Alun Selatan ditanami tanaman  tertentu,  tanaman yang mengandung makna hidup. Sesuatu yang terus mengalir dan berubah. Diawali dengan Gedong Menjangan Pangun Krapyak sebagai simbol lahirnya  manusia.

Di bagian utara, memasuki alun-alun selatan, kehidupan manusia mencapai tahapan masa remaja, masa remaja, masa remaja, dan masa kanak-kanak. Hal ini dilambangkan dengan dua pohon beringin bernama Wajan yang ditanam dari arah selatan di kanan kiri jalan akses. Wajan atau bewok melambangkan masa ketika anak laki-laki mencapai usia dewasa dan tumbuh kumis serta cambang. Tahapan anak perempuan dan laki-laki di Alun Alun Selatan ini disimbolkan dengan adanya pohon Kuweni yang diselingi dengan pohon Pakel yang ditanam berjajar di sekitar Alun Alun Selatan. Pohon Pakel melambangkan kedewasaan dan pohon Kweni melambangkan Wis Wani (keberanian). Ini pertanda bahwa seseorang yang sudah beranjak dewasa atau sudah dewasa sudah berani mengungkapkan sesuatu yang dekat dengan hatinya.

Beberapa pedagang mengungkapkan bahwa Alun-alun Kidul ini membawa pengaruh perekonomian yang cukup besar bagi pelaku UMKM.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

"Disini rame mba, pagi, siang, sore, malam apalagi. Terlebih yang saya jual adalah makanan-makanan viral seperti mochi, cromboloni, yang masih digemari anak-anak muda." ucap Aksa, seorang pedagang mochi. 

Aksa beranggapan bahwa Alun-alun Kidul sampai kapanpun akan menjadi tempat yang selalu menjadi jujugan para food hunter. Ia memiliki lebih dari 3 cabang diberbagai tempat seperti Alkid, Maguwo, dan masih banyak lagi. 

Kemudian menurut Siti, pedagang cilok legend, ia telah mendirikan usaha cilok ini sejak 25 tahun yang lalu di Alun-alun Kidul ini. Dimulai dari jam 7 pagi hingga siang hari, lalu berpindah ke tempat lain dan bergantian shift dengan anaknya. Anaknya adalah seorang mahasiswi kebidanan di Universitas Alma Ata. Sesibuk apapun anaknya, selalu diusahakan untuk membantu ibunya berdagang. Usaha ciloknya ini menjadi sumber rezeki sekaligus mengenang alm suaminya.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

"Alm suami saya meninggalkan warisan gerobak cilok ini, ga mudah kalo harus bangun dari awal sendiri" ucapnya seraya membungkus cilok-cilok pesanan para pembelinya.

Ia sangat bersyukur dengan hal tersebut karena bisa melanjutkan profesi suaminya untuk memenuhi biaya kuliah anaknya. Siti mengaku bahwa dagangannya selalu laris, bahkan saat zaman covid pun dagangannya tetap ludes habis. Lantaran cilok ini bisa dikonsumsi oleh kalangan apapun dengan usia yang tak terbatas. Bukan berarti tidak ada hambatan, ia mengaku hambatan yang paling ditakuti adalah hari ketika omset nya menurun. Tapi Siti mengaku bahwa selama berdagang ia tidak pernah mengalami hal tersebut.

Seorang pedagang donat yang bernama Nina juga merasakan hal yang sama dengan Siti. Ia mengungkapkan bahwa Alun-alun Kidul sangat memberikan dampak perekonomian bagi para pelaku usaha dan UMKM yang berkutik disana. Nina ini adalah pemilik usaha donat sekaligus warung yang juga menawarkan beberapa jasa yang dibutuhkan wisatawan. Warungnya tersebut menawarkan jasa kamar mandi, musholla, hingga jasa charger HP.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Alun-alun Kidul ini tergolong hampir selalu ramai dipenuhi wisatawan atau warga lokal yang khendak bersantai. Terlebih jika weekend atau terdapat event-event tertentu yang diselenggarakan disana. Namun, event-event yang diadakan sudah tidak sesering dan semeriah dahulu.

"Kalo dulu itu disini sering diadain panggung besar dan disiarkan di beberapa channel TV. Tapi semenjak setelah covid itu sudah    jarang, ya paling tinggal event burung atau event-event kecil" ujarnya.

Namun semuanya berubah Ketika covid-19 menyerang. Bukan hanya saat wabah merebah, bahkan setelah wabah selesai  dampaknya tetap dirasakan oleh para pedagang disekitar Alun-alun Kidul. Acara-acara mulai jarang diadakan, dan pengunjung yang relatif menurun.

Hambatan lainnya adalah ketika wisatawan adalah pengunjung luar daerah dengan Bahasa dan logat yang berbeda. Maka pedagang akan sulit memaknakan khendak pengunjung atau bahkan terjadi kesalahpahaman antara keduanya. Terlebih jika wisatawan asing yang tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun