Dalam disabilitas, praktikan menemukan sebanyak 18 kepala penyandang disabilitas. Namun, sayangnya data ini belum utuh sepenuhnya karena perangkat desa tidak memiliki data valid dan terbaru.
Pada Desa Purwosekar sendiri, memang belum pernah ada sosialisasi, program, maupun bantuan secara khusus untuk para penyandang disabilitas sehingga membawa praktikan untuk menelaah lebih jauh.
Asesmen yang dilakukan terhadap penyandang disabilitas terlebih lagi pada keluarga penyandang disabilitas memberikan tantangan bagi praktikan untuk melakukan usaha dalam pendekatan dan membangun kepercayaan masyarakat dengan klien.
Dalam asesmen, praktikan melakukan wawancara mendalam dengan keluarga penyandang disabilitas dan mendapati beberapa keluarga penyandang disabilitas yang menolak untuk diwawancarai dan cenderung menutup diri.
Maka dari itu, keterampilan komunikasi sangatlah dibutuhkan. Adapun keluarga penyandang disabilitas yang menerima dengan baik dan berbagi cerita dengan praktikan.
Mereka memiliki akan harapan-harapan, seperti harapan untuk mendapatkan akses pendidikan, kemudahan dalam berkonsul terapis, anaknya tidak dirundung, dan lain-lain.
Dengan data yang sudah kami dapatkan, kami mulai menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan masalah sesuai hasil asesmen dengan bimbingan dari supervisor dan asisten laboratorium. Praktikan menyelenggarakan kegiatan berupa sosialisasi di Kantor Balai Desa Purwosekar bekerja sama dengan kepala desa.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi kegiatan perdana di desa yang diselenggarakan khusus untuk penyandang disabilitas.
Sosialisasi tersebut berjudul “Sosialisasi Peran Orang Tua dan Masyarakat dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Disabilitas” dan mengundang pembicara dari Humas UPT Layanan Anak Berkebutuhan Khusus Malang, Dosen Kesejahteraan Sosial UMM,