Mohon tunggu...
Nisrina Azizah
Nisrina Azizah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saat ini saya menjadi mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang II Universitas Negeri Jakarta dengan bidang studi Pemasaran. Sebelumnya, saya sarjana lulusan dari Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Ekonomi dengan bidang keahlian Administrasi Perkantoran. Topik yang menarik untuk saya ikuti saat ini adalah tentang dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Kurikulum dengan Kerangka Understanding by Design (UbD)

12 Februari 2024   14:40 Diperbarui: 12 Februari 2024   14:41 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

UbD di implementasikan dalam pembelajaran

Bagaimana UbD diimplementasikan dalam pembelajaran Menurut (Wiggin & Tighe, 2012), Understanding by Design diimplementasikan dalam pembelajaran menggunakan metode Backward Design atau yang lebih dikenal dengan alur mundur. Berbeda dari urutan pembelajaran sebelumnya, alur mundur dalam UbD terdiri dari 3 tahapan yang disesuaikan dengan template UbD yang dibuat oleh Wiggin dan Tighe, yaitu sebagai berikut ini:

Menentukan hasil yang diinginkan Tujuan pembelajaran menjadi acuan penting yang harus dibuat dan ditetapkan serta dipertimbangkan dengan membuat prioritas pembelajaran berdasarkan kinerja jangka panjang agar siswa dapat melakukan apa yang telah dipelajarinya. Menurut Pertiwi dan Rundonuwo (2019), tujuan pembelajaran dapat dibuat dengan merumuskan poin-poin penting materi yang ingin dipelajari dan menuliskannya menggunakan kata kerja Bloom dalam sebuah kalimat.

Tentukan bukti penilaian Pada tahap ini, guru mengumpulkan bukti terkait hasil atau pemahaman yang ingin dicapai oleh siswa dengan menggunakan asesmen dan berbagai metode penilaian yang diberikan seperti memberikan tugas kinerja berupa proyek, portofolio. Bukti lainnya seperti memberikan quiz, tes, pengamatan. Selain itu, asesmen yang perlu diberikan yaitu penilaian diri dan penilaian temansejawat.

Merencanakan Pembelajaran Setelah mengumpulkan bukti penilaian, selanjutnya guru merencanakan pembelajaran, yang mana tahap ini merupakan tahap terakhir dari metode Backward Design yang bertujuan untukmembantu dan memandu tindakan guru untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan merencanakanpembelajaran berupa pemilihan metode pelajaran, urutan pelajaran, dan bahan sumber terkait materi yang akan dipelajari. Dalam kegiatan pembelajarannya, rancangan pembelajaran UbD menggunakan desain where to (where and why, hook and hold, equip, rethink and revise, evaluate, tailored, dan organized).

Kelebihan menggunakan pendekatan UbD ini yaitu ketiga tahapannya dalam pembelajaran saling terkait dan pendidik bisa memastikan saat proses belajar mengajar bahwa tujuan pembelajarannya dapat tercapai melalui pembuktian pemahaman siswa terkait kenapa materi tersebut perlu dipelajari dan dikuasai, yang kemudian siswa mendapatkan hasil yang bagus (Pertiwi, Sudjito, & Rondonuwu, 2019). Secara garis besar, rancangan pembelajaran dalam UbD menekankan pada hasil pembelajaran yang mau dicapai dan didapat lebih awal (Wati, 2022).

Analisis implementasi UbD di Indonesia.

Understanding by Design (UbD) merupakan sebuah kerangka kerja yang membantu guru dalam merancang pembelajaran yang berfokus pada pemahaman siswa. Pendekatan ini menekankan pentingnya menentukan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur, kemudian merancang pembelajaran dan penilaian yang selaras dengan tujuan tersebut. UbD telah banyak diadopsi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Implementasi UbD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Implementasi UbD di Indonesia masih terbilang baru dan belum merata. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi implementasi UbD di Indonesia:

Faktor Pendukung:

Kurikulum: Kurikulum Merdeka yang diluncurkan pada tahun 2022 memiliki beberapa kesamaan dengan UbD, seperti fokus pada tujuan pembelajaran dan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Dukungan pemerintah: Pemerintah Indonesia telah menunjukkan dukungannya terhadap implementasi UbD melalui berbagai program, seperti pelatihan guru dan pengembangan modul pembelajaran berbasis UbD.

Kesadaran guru: Semakin banyak guru yang mulai memahami dan menerapkan UbD dalam pembelajaran mereka.

Faktor Penghambat:

Ketersediaan sumber daya: Banyak guru yang masih belum memiliki akses ke sumber daya yang memadai untuk implementasi UbD, seperti modul pembelajaran dan pelatihan.

Waktu: Guru sering kali memiliki waktu yang terbatas untuk merancang pembelajaran berbasis UbD.

Perubahan budaya: Implementasi UbD membutuhkan perubahan budaya belajar mengajar di sekolah, yang membutuhkan waktu dan usaha.

Strategi Meningkatkan Implementasi UbD di Indonesia:

Pengembangan sumber daya: Perlu dikembangkan lebih banyak sumber daya untuk membantu guru dalam implementasi UbD, seperti modul pembelajaran, pelatihan, dan panduan.

Dukungan pemerintah: Pemerintah perlu memberikan dukungan yang lebih besar untuk implementasi UbD, seperti pendanaan, pelatihan, dan kebijakan yang mendukung.

Pengembangan komunitas belajar: Perlu dikembangkan komunitas belajar bagi guru untuk saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam implementasi UbD.

Bagaimana hasil pembelajaran peserta didik yang diharapkan dalam kerangka UbD?

Hasil pembelajaran peserta didik yang diharapkan dalam kerangka Understanding by Design (UbD) mencakup enam faset pemahaman, yang merupakan bagian integral dari kerangka kerja ini. Enam faset ini adalah:

Kemampuan Menjelaskan (Explaining): Peserta didik dapat menjelaskan konsep, ide, atau informasi yang mereka pahami kepada orang lain.

Kemampuan Interpretasi (Interpreting): Mereka dapat menafsirkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi.

Kemampuan Aplikasi (Applying): Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks praktis.

Kemampuan Perspektif (Perspective-taking): Mereka dapat memahami dan menghargai perspektif orang lain.

Kemampuan Empati: Peserta didik dapat memahami dan merespons emosi orang lain.

Kemampuan Pengetahuan Diri (Self-Knowledge): Mereka dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka sendiri dan mencari tahu apa yang mereka butuhkan untuk belajar lebih baik.

Bagaimana peran guru dalam Implementasi UbD ?

Guru berperan penting dalam implementasi UbD. Guru berperan merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Guru juga menyiapkan bukti penilaian yang diterima yang dapat disesuaikan pula dengan karakteristik, minat, dan bakat peserta didik. Dalam menyusun modul ajar, guru hendaknya mengikuti langkah-langkah model UbD, dengan terlebih dahulu mencantumkan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian, diikuti dengan rangkaian kegiatan pembelajaran, konten, dan asesmen yang akan diberikan. Prinsip pembelajaran juga hendaknya disusun sesuai prinsip UbD yakni pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Hal ini juga berarti pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Dalam kata lain, pembelajaran menerapkan prinsip pembelajaran berdiferensiasi. Dengan menerapkan model UbD dalam pembelajaran, guru dapat mengenalkan esensi model UbD kepada peserta didik sehingga perubahan kurikulum dan pembelajaran paradigma baru akan lebih berdampak bagi peserta didik.

Daftar Pustaka 

Wati, W. Analisis Pengembangan Rancangan Pembelajaran dengan Pendekatan Understanding by Design pada Pembelajara PAI SMP Negeri 11 Bengkulu Tengah. Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam, 2, 373-378 (2022).

Rosnaeni, Sukiman, Apriliyanti, Yani. Model Model Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Jurnal Ilmu Pendidikan, 4, 467-473 (2022).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia: https://www.kemdikbud.go.id/

Wati, R. (2022). Implementasi understanding by design (ubd) dalam pembelajaran di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 12(1), 1-12.

Analisis Implementasi Understanding by Design (UbD) di SMP Negeri Surakarta: https://jurnal.umsu.ac.id/index.php/JPPG/article/view/16126

Neni Setiyawati, Analisis Pengembangan Rancangan Pembelajaran dengan Pendekatan UbD. Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran Vol 4 No. 3, 170-174 (2023)

Nisrina ZK. (2023, 23 Juni). Implementasi UbD dalam Pendidikan Nasional. Diakses pada 12 Februari 2023 dari https://nanaarifin19.medium.com/implementasi-ubd-dalam-pendidikan-nasional-76aa11b22fc9   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun