Pendidikan juga dipandang sebagai sarana membentuk manusia berakhlak mulia yang mampu menjalankan fungsinya sebagai khalifah di bumi dengan keahlian yang bermanfaat. Ibnu Sina menekankan pentingnya pengembangan fisik melalui olahraga dan menjaga kesehatan, intelektual melalui pembelajaran, budi pekerti melalui sopan santun, dan seni untuk mempertajam perasaan. Pendidikan juga bertujuan untuk membentuk manusia yang mandiri, berkeahlian, dan siap hidup bermasyarakat, sekaligus mencegah pengangguran.
Secara keseluruhan, pendidikan ini menurut Ibnu Sina bertujuan untuk membentuk Insan Kamil, manusia yang sempurna, yang memiliki keseimbangan dalam pengembangan dirinya serta kontribusi terhadap masyarakat dan akhirat.
KesimpulanÂ
Ibnu Sina adalah tokoh besar Islam yang memberikan kontribusi penting di bidang filsafat, kedokteran, dan pendidikan. Ia memandang pendidikan sebagai kunci untuk mengembangkan potensi manusia secara fisik, intelektual, sosial, dan spiritual. Menurutnya, manusia terdiri dari jasmani dan rohani, sehingga keduanya harus dikembangkan secara seimbang.
Dalam pendidikan Islam, Ibnu Sina menekankan pentingnya kurikulum berbasis Al-Qur'an, metode yang fleksibel, guru yang berakhlak mulia, dan perhatian pada potensi siswa. Hukuman harus dilakukan dengan bijaksana untuk membentuk karakter tanpa merusak.
Tujuan pendidikannya adalah menciptakan insan kamil, manusia yang sempurna secara fisik, mental, dan spiritual, yang mampu menjalankan perannya sebagai khalifah di bumi serta mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Konsep ini tetap relevan hingga kini untuk membangun masyarakat yang berakhlak dan berilmu.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H