Aku ingin berteriak, namun tak terdengar suara dari mulutku. Akankah aku sanggup untuk mengatakan segala kesalahanku? Aku takkan sanggup.
Padahal aku tahu bahwa, engkau selalu menerimaku, memaafkanku, dan akan selalu merengkuhku, dan takkan pernah kaulepas lagi, kecuali aku sendiri yang melepasnya. Maafkan aku yang selalu membuatmu kecewa, membuatmu cemburu.
Kau memang tak pernah bisa meninggalkanku, karena memang setiap desah nafasku adalah ruh darimu, yang kau tiupkan saat aku masih dalam selubung amnion. Sudah seharusnyalah aku mencintaimu dengan segenap jiwa ragaku.
Maafkan aku, mungkin hanya dengan cara inilah aku bisa mengatakan cinta padamu. Walau tak sesempurna cintamu. Walau tak sesuci cintamu. Walau tak seabadi cintamu. Namun aku punya cinta.
Â
Â
*) Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community (disini).
**) Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community (disini).
Â
Â
Â