Mohon tunggu...
Nisrina Sri Susilaningrum
Nisrina Sri Susilaningrum Mohon Tunggu... Guru - Great Learner

Great Learner

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fiksi Penggemar RTC] Lukisan Bernyawa

11 September 2015   00:01 Diperbarui: 11 September 2015   01:26 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

No. 21 Nisrina Sri Susilaningrum

Lukisan itu hidup,” teriakku kaget.

“Huss...kau norak sekali sih. Lihat tuh, mereka semua menoleh ke arahmu.” Kata Siti dengan setengah berbisik.

Aku baru sadar bahwa aku berada di antara tamu-tamu penting, semua mata tertuju padaku. Setelah memohon maaf sebentar, aku melangkah perlahan menuju ruang sebelah. Rumah ini memang penuh dengan ruangan-ruangan besar, semuanya berperabot mewah. Baru kali ini aku masuk ke rumah besar. Kalau bukan karena open house, mungkin aku tak pernah diperbolehkan menginjakkan kaki di rumah ini.

Acara open house diadakan dalam rangka peringatan hari raya idul fitri. Kami anak-anak panti asuhan Bina Insani, diundang untuk menerima santunan dari pemilik rumah, Prof. Dr. Gondo Prawiro. Kami diijinkan untuk melihat-lihat sekeliling rumah.

“Yat, kamu tadi kenapa sih, pake acara teriak-teriak segala.” Tanya Siti

“Aku bener-bener kaget, Sit. Mata orang yang ada dalam lukisan itu bergerak. Dia mengikuti arah orang lalu lalang di ruangan itu tadi.” Sahutku sungguh-sungguh.

Siti memandangku dengan heran, “kau sungguh-sungguh?” tanya Siti lagi

Aku mengangguk yakin.

“Begini saja, bagaimana kalau kita keliling dulu ke ruangan lain. Melihat lukisan-lukisan yang lain, apakah sama seperti yang kau lihat tadi.” Usul Siti.

Aku setuju, kemudian kami melangkah bersama menuju ruangan yang lain. Kami memilih memisahkan diri dari teman-teman panti, agar kami bisa menikmati lebih banyak keindahan di rumah ini. Mumpung diundang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun